Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Mencicipi 'Mie Koba Iskandar', Kuliner Khas Bangka Belitung
20 Juli 2019 22:04 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kuliner yang tradisional yang khas dan unik akan membuat penasaran wisatawan yang akan berkunjung ke sebuah daerah. Salah satunya ialah Mie Koba Iskandar, kuliner khas Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Mie Koba Iskandar beralamat di Jalan Balai, Gedung Nasional, Taman Sari, Kota Pangkalpinang, dan merupakan kuliner asli Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
Mie Koba Iskandar merupakan mi yang disajikan dengan kuah dari ikan tenggiri.
Iskandar, sang pemilik Mie Koba Iskandar, mengatakan Mie Koba buatannya ini sudah ada sejak tahun 1987. Saat pertama kali memulai usahanya, Iskandar bersama temannya berjualan dengan gerobak di Kecamatan Koba, Bangka Tengah.
"Nama Mie Koba ini lahir, ketika saya mewakili kabupaten dalam stand provinsi. Untuk pembeda dan identitas, maka saya buatlah nama Mie Koba. Mi yang berasal dari Koba,"kata Iskandar kepada babelhits.
Iskandar menambahkan, yang membedakan Mie Koba racikannya dengan mi lainnya yakni, kuahnya. Kuah Mie Koba terbuat dari ikan tenggiri segar yang dicampur rempah-rempah. Selain menambah nikmat rasa, rempah-rempah juga menghilangkan bau amis pada ikan. Sehingga saat pelanggan menyantap mi buatannya, aroma anyir ikan tersebut sudah tidak ada.
ADVERTISEMENT
Untuk satu porsi Mie Koba dibanderol Rp 13 ribu. Menariknya, Mie Koba Iskandar ini hanya menjual Mie Koba dengan dua menu pelepas dahaga yakni air mineral, dan teh.
Satu porsi Mie Koba berisi mi, telur, toge, seledri, dan bawang goreng. Semua bahan tersebut kemudian disiram dengan kuah ikan tenggiri.
Saat ini, Mie Koba Iskandar memiliki dua cabang yang berada di Pangkalpinang dan Kecamatan Koba. Untuk kedai di Pangkalpinang, Mie Koba Iskandar bisa menampung hingga 30-40 orang.
"Jadi kita sudah jadi ikonnya Babel. Biasanya tamu-tamu dari provinsi maupun kota akan mampir ke sini, karena kita sudah termasuk salah satu destinasi wisata di Pangkal Pinang," pungkas Iskandar.