Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Mengenal Pewter, Kerajinan dari Logam Timah Khas Bangka Belitung
8 Juli 2019 18:45 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
ADVERTISEMENT
Bangka Belitung biasanya dikenal sebagai salah satu provinsi destinasi wisata dan kulinernya. Namun tak hanya itu, Bangka Belitung juga merupakan salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Timah Bangka sering diekspor ke beberapa negara. Berkat pengolahan perajin, timah juga dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang dinamakan Pewter.
Pewter biasanya menjadi cendera mata khas Bangka Belitung. Kerajinan ini kebanyakan berbentuk miniatur, pajangan, trophy, dan gantungan kunci.
Kerajinan Pewter terbuat dari kandungan timah sebesar 97 persen, 3 persennya campuran tembaga dan antimoni.
Andika, salah satu pengelola kerajinan Pewter, mengatakan produksi Pewter hingga kini terbilang produktif. Masih banyak peminat dan kolektor yang datang ke bengkelnya untuk membeli Pewter. Bahkan banyak turis mancanegara yang sering menjadikannya cendera mata untuk dibawa pulang ke negaranya, seperti Belanda, Swedia, Australia.
Menurut Andika, ia biasa membuat berbagai bentuk miniatur, antara lain kapal pinisi, ekskavator, lokomotif, dan miniatur Pulau Bangka.
ADVERTISEMENT
"Atau jika ada pembeli yang request bentuknya seperti apa, kita bisa membuatnya. Tahap pengerjaan untuk sebuah kapal menghabiskan waktu sekitar enam bulanan, itu untuk satu paket yang berisi enam buah," tutur Andika ketika ditemui di Bengkel Pangkal Pewter di kawasan Kelurahan Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Senin (8/7/2019).
Soal harga kerajinan Pewter, menurut Andika cukup bervariasi, dari Rp 30.000 hingga Rp 15 Juta. Untuk Pewter berbentuk trophy dibanderol dengan harga paling tinggi, sedangkan bentuk gantungan kunci dijual mulai dari harga Rp 30.000.
"Yang membedakan tinggi rendahnya harga adalah berat dan tingkat kesulitan bentuk. Otomatis semakin besar semakin tinggi harganya," imbuh Andika.
Andika menjadi perajin Pewter sejak Tahun 1996. Pemerintah provinsi Bangka Belitung juga sering memesan Pewter untuk dijadikan cendera mata bagi para tamu dari luar daerah yang berkunjung ke Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
"Di satu sisi, walaupun Pewter banyak peminatnya, kami merasa perajin Pewter sangat kurang (jumlahnya). Masyarakat belum tertarik untuk membudidayakan keahlian ini. Padahal Pewter ini bisnis yang menjanjikan dengan mengingat tingginya pesanan Pewter. Apalagi pemerintah provinsi dan PT. Timah seringkali mengadakan pelatihan dan sosialisasi Pewter ini ke masyarakat yang gunanya agar tertarik untuk menjadi perajin Pewter," tutur Andika.
Andika mengakui, pihaknya sedikit kesulitan untuk menembus pasar luar negeri dan berharap dengan seringnya masyarakat atau pemerintah daerah untuk mempublikasikan Pewter, sehingga bisa merambah ke pasar internasional. Apalagi pewter salah satu cendera mata asli Bangka Belitung yang harus dilestarikan.