Presiden Jokowi Bakal Hentikan Ekspor Timah, Ini Tanggapan Gubernur Babel

Konten Media Partner
25 November 2021 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Erzaldi saat memberikan keterangan ke awak media. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Erzaldi saat memberikan keterangan ke awak media. (Ist)
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, membawa implikasi terhadap terganggunya pertumbuhan ekonomi global yang juga menyebabkan kontraksi ekonomi cukup dalam di Bangka Belitung pada 2021. Namun, pemerintah terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi melalui intervensi penanganan kesehatan yang dibuktikan dengan Babel menjadi peringkat lima nasional dalam realisasi vaksin COVID-19 serta geliat aktivitas ekonomi Babel yang semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, dalam sambutannya pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Tahun 2021 dengan tema "Bangkit dan Optimistis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi" di Ruang Tanjung Kelayang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rabu (24/11/21).
Acara pertemuan BI yang juga dilakukan bersama pusat dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo, Ketua/Pimpinan Lembaga Negara, BPK, Ketua dan anggota DPR RI, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar negara-negara sahabat, Unsur TNI Polri, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara virtual, membawa harapan baru bagi Bangka Belitung.
“Saya senang sekali, ada satu kalimat Pak Presiden yang menyinggung masalah komoditi timah, yaitu dari nikel, boksit dan timah. Di mana ketiga komoditi ini secara bertahap harus dilakukan hilirisasi dan industrialisasi yang lebih baik, sehingga ada nilai tambahnya. Semoga menjadi harapan kita bersama bahwa timah dapat menjadi komoditi yang betul-betul ada nilai tambah dan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari royalti dan saham PT Timah seperti yang sudah kami diskusikan,” ungkap Erzaldi.
ADVERTISEMENT
Dirinya mengatakan, menjadikan timah sebagai komoditi dengan nilai tambah, serta tingkat inflasi di Bangka Belitung yang cenderung meningkat menjadi tantangan yang harus dihadapi Bangka Belitung ke depan.
“Dengan pertemuan tahunan BI ini, kita berharap ada evaluasi yang dilakukan pemerintah daerah secara menyeluruh agar apa yang dilakukan tahun depan bisa dilaksanakan dengan baik. Tentunya evaluasi ini berhubungan dengan kebijakan. Data yang disampaikan BPS dan BI ini insyaAllah akan menjadi panduan dalam menentukan kebijakan ke depan. Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung dalam menyikapi data-data sebelumnya,” tutur gubenur.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Tantan Heroika S, mengatakan pengendalian ekonomi global dan keberhasilan pengendalian COVID-19 mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia termasuk di Bangka Belitung. Pemulihan ekonomi Babel terus berlanjut di tahun 2021 dan mencapai 6,11 persen. Dari sisi pengeluaran, ekspor luar negeri, dan konsumsi rumah tangga menjadi sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan tiga 2021.
ADVERTISEMENT
“Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor pertambangan, industri pengolahan dan perdagangan, tumbuh menguat dibandingkan triwulan sebelumnya. Demikian juga sektor pertanian yang masih tumbuh positif,” jelasnya.
Tantan Heroika menambahkan, tekanan inflasi tahun 2021 Bangka Belitung relatif meningkat seiring dengan adanya permintaan masyarakat di tengah stok bahan pangan yang relatif terjaga. Hingga Oktober 2021, Babel tercatat mengalami inflasi sebesar 3,2 persen.