Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
RS Bakti Timah Pangkalpinang Sudah Turunkan Harga PCR
21 Agustus 2021 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit![Direktur RS Bakti Timah Pangkalpinang, Dr Firmansyah saat ditemui di ruang kerjanya.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1629523564/muqphvmdli1evjpidmux.jpg)
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, Bangka Belitung telah menurunkan harga tes PCR mandiri. Ini selaras dengan surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan No. HK.02.02/I/2845/2021 yakni tarif sebesar Rp 525.000.
ADVERTISEMENT
Direktur RS Bakti Timah Pangkalpinang, Dr Firmansyah menegaskan jika pihaknya akan mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah.
Walaupun, Ia mengaku cukup kaget dengan keputusan pemerintah yang begitu cepat menurunkan harga tes PCR mandiri ini. Lantaran pihaknya membeli harga bahan baku untuk tes PCR tersebut masih menggunakan harga yang lama.
“Secara prinsip memenuhi aturan. Kaget dengan cepatnya muncul aturan ini karena kita beli bahan baku misal reagen ini masih harga lama ditambah dengan jasa-jasa lainnya,” kata Firmansyah ketika dikonfirmasi Sabtu (21/8/2021).
Dikatakan Firmansyah, dalam satu hari pihaknya menerima sampel PCR mandiri sebanyak 200. Untuk pelayanannya dibuka dari pukul 07.30 WIB hingga 10.00 WIB. Dan hasilnya bisa diambil masyarakat pada pukul 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk masyarakat yang datang diatas jam tersebut, Firmansyah mengatakan pihaknya akan tetap melayani, namun hasil tes PCR baru dapat diambil keesokan harinya.
Firmansyah tidak menampik jika sebelum ada aturan yang baru dari Kemenkes, pihaknya pernah mematok tarif hingga Rp 1,2 juta. Ia menjelaskan harga tersebut masuk dalam kategori sito artinya dalam satu hari hasil tes PCR tersebut keluar.
Namun ia menegaskan jika kedepan tidak akan ada lagi kebijakan seperti itu.
“Nggak lagi, karena sudah jelas bahwa 1x24 jam harganya sesuaikan aturan. Asal mereka datang sesuai jadwal operasional. Kecuali mereka datang diatas jam operasional, terpaksa kita ikutkan pada keesokan harinya,” terang Firmansyah.
Meski harga tes PCR sudah turun, dikatakan Firmansyah tidak ada lonjakan yang berarti dari masyarakat untuk melakukan tes.
ADVERTISEMENT
“Masih normal, ini rata-rata mereka yang akan melakukan perjalanan keluar daerah,” tukasnya.