news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Terasi Khas Toboali Terbuat dari Udang Asli

Konten Media Partner
12 Oktober 2019 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melly pelaku usaha belacan habang. (Md4/Babelhits)
zoom-in-whitePerbesar
Melly pelaku usaha belacan habang. (Md4/Babelhits)
ADVERTISEMENT
Terasi Toboali atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'Belacan Habang' di masyarakat Provinsi Bangka Belitung sudah populer, apalagi dikalangan ibu - ibu.
ADVERTISEMENT
Lantaran Terasi Toboali ini mempunyai cita rasa yang khas dan berbeda dengan terasi lainnya, terlebih untuk keperluan bumbu dapur.
Terasi Toboali dibuat dari bahan baku udang  100 persen. Biasanya udang ini juga langsung dari nelayan di pesisir Kota Toboali. Untuk penyedap rasa hanya ditambahkan garam secukupnya.
Proses pembuatannya pun masih dilakukan dengan cara tradisional, yakni ditumbuk dengan lesung batu atau kayu dilanjutkan dengan proses penjemuran dan percetakannya.
Salah satu pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang memproduksi Terasi Toboali adlah Melly dari Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Poklahsar) 'Mentari' yang berlokasi di Jalan Diponogoro, Kampung Padang, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Belacan produk buatan melly Toboali.
yang sudah puluhan tahun dari generasi peninggalan orang tuanya sampai sekarang menekuni pembuatan dan pemasaran Terasinya di Kota Toboali.
ADVERTISEMENT
Melly mengaku sejak kecil sudah membantu orang tuanya membuat terasi dan hingga sekarang dia meneruskan pembuatan terasi dengan lebel  Terasi Melly.
"Kurang lebih 19 tahun sudah mandiri untuk pembuatan dan penjualan terasi dari peninggalan orang tua saya. Sejak saya menikah, suami saya yang bantu proses pembuatan terasi, suami biasanya yang 'Nyungkur' (Jaring Udang Rebon--red)," tuturnya kepada wartawan saat dihampiri di toko terasinya, Sabtu (12/10/2019).
Melly menuturkan tidak setiap saat bisa memperoleh udang rebon, namum dalam satu tahun hanya tiga kali musim, yakni awal tahun, pertengahan tahun dan akhir tahun. Satu kali musim, Melly bisa menampung 90 kilogram udang rebon.
"Dari tiga kilogram udang rebon bisa dapat satu  kilogram terasi. Jadi satu musim bisa produksi sekitar 30 kilogram terasi, lalu kita cetak jadi setengah  kilogram atau sesuai pesanan pelanggan," tutur ibu yang sudah mempunyai lima orang anak ini.
ADVERTISEMENT
Melly mengaku mempunyai beberapa pelanggan tetap, kebanyakan dari luar Toboali bahkan hingga ke Palembang, Sumatera Selatan.
"Ada beberapa pelangganlah dari Pangkalpinang, Sungailiat, Muntok hingga Palembang," kata Melly.
Sedangkan untuk harga yang ditetapkan Melly cukup bervariatif berdasarkan kualitas.
"Kalau terasi kualitas nomor satu berkisar dari harga Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram. Untuk kualitas nomor dua Rp 60ribu per kilogram, sedangkan kualitas nomor tiga Rp 40 ribu perkilogram," ungkap Melly.
Dalam satu bulan, Melly mampu memperoleh omset sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.
"Terkadang sepi, kadang ramai, jadi tidak menentu, dulu bisa mencapai Rp 3 juta sampai Rp 5 jutaan perbulan. Tapi sekarang bisa dapat sekitar Rp 2 Jutaan saja," kata Melly.
ADVERTISEMENT
Untuk promosi, Melly mengaku masih terkendala dengan kemajuan teknologi atau promosi online. Lantaran dia tidak bisa memasarkan sendiri via online seperti di Facebook dan market place online lainnya.
Selain itu  Melly mengharapkan pemerintah daerah untuk membantu modal usahanya dan lebih mempromosikan IKM lokal ke event - event besar lainnya.