Terjadi Kelangkaan BBM Bensin di Kabupaten Belitung

Konten Media Partner
19 September 2021 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, saat datangi SPBU di Belitung. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, saat datangi SPBU di Belitung. (Ist)
ADVERTISEMENT
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman datangi sejumlah SPBU di Belitung. Hal ini terkait kabar kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Belitung.
ADVERTISEMENT
Adapun SPBU yang didatangi, yakni SPBU Air Merbau yang berlokasi di Jalan Air Baik, Paal Satu Kabupaten Belitung.
Pada saat kedatangan, Erzaldi terlihat antrean panjang di SPBU tersebut. Pada kesempatan itu, Erzaldi langsung menanyakan ke sejumlah masyarakat yang sedang mengantre mengisi bensin.
"Sudah sekitar sebulanan lebih Pak terjadi hal ini, bahkan saking langkanya ada warga dari Membalong ke sini hanya untuk mengisi bensin, Pak. Ini gara-gara orang nambang Pak jadi cepat habis," ujar Taswid, pria paruh baya yang sehari-hari beraktivitas sebagai penjual bensin eceran di pedesaan.
Mendengar hal itu, gubernur menjelaskan, kelangkaan BBM yang disinyalir akibat operasional pertambangan memang tak dapat terhindarkan, mengingat harga timah saat ini sedang naik, sehingga banyak masyarakat beralih profesi jadi penambang timah.
ADVERTISEMENT
Jika dahulu untuk operasional bahan bakar pertambangan hanya menggunakan jenis solar, namun saat ini sudah ada alternatif menggunakan premium maupun Pertalite untuk bahan bakarnya.
Sehingga, lanjut Gubernur Erzaldi, untuk mengatasi kelangkaan BBM di Pulau Belitung, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk menambah pasokan bahan bakar, dan responsnya positif.
"Alhamdulillah, per hari ini sudah ditambah. Untuk premium ditambah 61 persen, Pertalite ditambah 131 persen, Pertamax ditambah 171 persen, dan Gasoline naik 114 persen," jelasnya.
Gubernur berharap, setelah ditambah pasokannya tidak lagi terjadi antrean masyarakat dalam membeli BBM di Pulau Belitung. Namun, jika masih terjadi ia akan meminta Pertamina untuk memperbanyak Pertashop di pelosok-pelosok.
Ia menilai Pertashop merupakan solusi menyelesaikan masalah ini, oleh karenanya ia mengajak masyarakat untuk berinvestasi di bisnis ini. Berkenaan dengan modal usahanya bisa dibantu melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bekerja sama dengan pihak perbankan.
ADVERTISEMENT
"Karena siapa yang tahan antre begini demi membeli bensin 2-3 liter, bahkan ada yang dari jauh. Sehingga sudah sewajarnya Pertashop bermunculan di pelosok-pelosok, sehingga persoalan distribusi BBM akan teratasi," ujarnya.
Di samping itu, sesuai program pemerintah melalui Pertamina yang mencanangkan program Langit Biru, maka ke depan pemerintah tidak akan lagi menjual bahan akar minyak (BBM) jenis Premium.
"Sehingga Pertashop atau SPBU mini sebagai lembaga penyalur Pertamina skala kecil menjadi peluang investasi yang menjanjikan dengan target lokasi di pelosok pedesaan," pungkasnya.