Viral Foto dan Video Pelaku Bom Bunuh Diri, Ini Kata Kapolres Basel

Konten Media Partner
13 November 2019 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Bangka Selatan, AKBP S Ferdinand Suwarji. (Dok)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bangka Selatan, AKBP S Ferdinand Suwarji. (Dok)
ADVERTISEMENT
Beredarnya foto dan video pelaku ledakan bom bunuh diri yang terjadi Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019), Kapolres Bangka Selatan, AKBP S Ferdinand Suwarji menghimbau agar tidak menyebar luaskan foto-foto korban dan pelaku di lokasi kejadian pada peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapolres Bangka Selatan, AKBP S Ferdinand Suwarji mengimbau untuk berhenti menyebarkan foto korban bom yang disampaikan oleh sejumlah pihak.
"Ada yang sekedar foto-foto dampak ledakan seperti kaca-kaca yang pecah, hingga, yang paling menakutkan bagi sebagian besar orang, adalah foto-foto korban dari ledakan tersebut," tutur kapolres.
"Beberapa orang seolah-olah ingin menjadi yang ter-update dalam menginfokan kabar duka tersebut, baik melalui media sosial ataupun aplikasi pesan singkat,” imbuh kapolres.
AKBP S Ferdinand menyayangkan, hal tersebut dilakukan oleh masyarakat, karena hal tersebut secara tak langsung menyebarluaskan ketakutan kepada masyarakat.
"Justru hal tersebut sangat diharapkan oleh para pelaku teror yang memang ingin menyebarkan ketakutan di masyarakat. Maka ketika masyarakat berlomba-lomba mengunggah foto-foto dari peristiwa itu, ketakutan tersebut pun akan muncul dan menyebar luas," tutur AKBP S Ferdinand wartawan, Rabu (13/11/2019).
ADVERTISEMENT
Kengerian yang timbul dari penyebaran gambar atau konten itu dianggap sebagai teror baru di masyarakat.
"Menyebarkan justru membuat teroris bangga, maka jangan (menyebarkan--red)," imbuh kapolres.
"Tidak hanya peristiwa itu (bom bunuh diri), termasuk foto - foto hasil kejahatan kriminal juga," sambung kapolres.
Selain itu, ketika menyebarkan foto-foto korban tanpa disensor, maka bisa memengaruhi psikologi seseorang.
"Bukan saja untuk keluarga yang mengalami peristiwa tersebut, tapi juga menyebarkan teror ketakutan pada orang lain. Upaya membagikan informasi tadi malah membuat rasa takut lebih besar. Inilah yang diinginkan teroris," lanjut kapolres.
Kapolres menambahkan, viralnya foto-foto mengerikan itu juga bisa menambah kecemasan pada orang yang memiliki trauma atau punya gangguan kecemasan. Selain hal demikian, termasuk video yang seperti itu bisa juga membuat orang termotivasi untuk lakukan kejahatan.
ADVERTISEMENT
"Karena aksi teror merupakan musuh kita bersama, karena terorisme bukan ajaran yang diperintahkan seluruh agama. Mari tingkatkan kewaspadaan dan kepekaan setiap perkembangan situasi di wilayah kita agar kondusif aman dan nyaman," tukas AKBP S Ferdinand.(*)