Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Wisata Religi Bangka: Nuansa 3 Agama di Padepokan Puri Tri Agung
21 Juli 2019 22:02 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB

ADVERTISEMENT
Padepokan Puri Tri Agung merupakan salah satu objek wisata religi terkenal yang terletak di Pantai Tikus Desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Setelah mengalami proses pembangunan selama 13 tahun, Padepokan Puri Tri Agung lalu diresmikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Ani, salah satu pengurus Kesekretariatan Padepokan Puri Tri Agung, menjelaskan bahwa nama puri ini terinspirasi dari tiga agama: Buddha, Konghucu, dan Tao. Hal itu tampak jelas dari dekorasi rupang (patung) di dalam puri.
Saat memasuki puri, para pengunjung akan disambut tiga rupang besar di tengah. Ada patung Buddha Sakyamuni, Kong Zi, dan Lao Zi.
Di setiap sisi kanan dan kiri, ada lonceng besar dan bedug. Beberapa perayaan besar yang sering digelar di puri ini di antaranya Cap Go Meh, Sembahyang Rebut, dan Sembahyang Bulan.
Ani menuturkan, di mata masyarakat Bangka Belitung, puri ini dibangun sebagai pengingat adanya kebudayaan suatu agama dan kepercayaan.
“Tentunya, agar tidak dilupakan dan supaya ingat tentang kebudayaan. Bentuk dan tata cara berdoanya juga agar tidak dilupakan. Apalagi di sini kita sering melakukan perayaan-perayaan besar. Jadi masyarakat Tionghoa tahu kebudayaan ini dari mana asalnya, dari kapan adanya, serta lain-lain dan harus dilestarikan," terang Ani.
ADVERTISEMENT
Ani mengungapkan, awalnya sebelum dibangun Puri, kawasan ini hanyalah tanah kosong. Banyak pohon-pohon dan bebatuan besar, apalagi lokasinya persis bersebelahan dengan pantai.
“Kemudian guru kita, Biksu Dharmasagaro Mahasthavira, mulai membangun Puri Pedepokan Tri Agung ini. Penempatan puri ini menurut beliau sangat bagus sesuai fengshui," jelas Ani.
Ani mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan puri dilakukan pada tahun 2002. Lantaran terkendala biaya, maka pembangunan dilakukan menjadi dua tahap dan akhirnya diresmikan pada tanggal 18 Januari 2015.
“Sering kali Pemerintah Provinsi Bangka Belitung melakukan promosi-promosi tentang Puri Tri Agung ini, dengan cara menjadikan puri ini destinasi wisata religi,” tukas Ani.
Padepokan Puri Tri Agung biasanya ramai dikunjungi saat akhir pekan atau liburan panjang. Bahkan, bisa dikunjungi 5.000 orang dalam sehari pada saat perayaan hari besar.
ADVERTISEMENT
Untuk menuju ke puri yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Pangkalpinang, Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung, itu kita bisa melintasi jalur lintas timur.