Apa Itu Angioedema Syndrome?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2018 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Itu Angioedema Syndrome?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada 28 September 2018 pukul 22.30 Faith akhirnya berhasil divonis oleh dr.Gani, Spa. Hanya dengan mendengarkan gejala-gejala dari awal lalu memeriksa dan mengamati kondisi anggota tubuh Faith.  Tanpa dr.Gani tahu bahwa Faith sudah menjalani pemeriksaan dengan 2 dokter SpA lainnya, dr.Gani juga tidak diberitahu bahwa Faith sudah 2 kali periksa LAB.
ADVERTISEMENT
Di awali dengan kondisi kaki Faith mendadak membengkak di malam hari, saya bawa Faith ke RSIA dan dijadwalkan bertemu. Awalnya dokter langsung bilang harus tes darah lengkap. Setelah tahu hasil leukositnya Faith mencapai 17.000 dari normal 3.500-10.000, maka dianjurkan untuk lanjut tes apusan darah. Diagnosanya: kemungkinan alergi atau hanya memar-memar biasa karena tampak anaknya aktif, sehat dan tidak ada gejala umum seperti panas atau lemas. Lalu hanya dikasih obat antibiotik dan anti alergi serta menu diet alergi.
2 hari setelahnya, skrotum (salah satu bagian alat reproduksi pria) Faith mendadak bengkak, dan segera saya coba alternatif lain. Dan Faith diperiksa oleh dokter yang lebih senior karena kondisi kejadiannya sudah sore menjelang malam dan after pemeriksaan singkat, Faith langsung dirujuk untuk tes igE (immunoglobin-E). Hasilnya, kadar igE Faith 43 dari normalnya 60.
ADVERTISEMENT
Kalau igE tinggi baru menyatakan bahwa benar alergi terhadap 1 atau beberapa jenis makanan tertentu. Diagnosa akhirnya: Orchitis, yaitu peradangan atau inflamasi akut pada testis yang biasanya terjadi sebagai reaksi sekunder dari infeksi di bagian tubuh lainnya, yang dipicu oleh virus maupun bakteri. Contohnya virus mumps atau bakteri Neisseria gonorrhoeae sebagai penyebab umum penyakit epididimitis. Penanganannya: Perlu di USG dan diresepin obat khusus yg hanya bisa diperoleh di apotek kliniknya saja.
Apa Itu Angioedema Syndrome? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Singkat cerita saya memutuskan harus bertemu 2 dokter, salah satunya dr.Gani, meski jadwal di Q DOC (Aplikasi layanan antrian dokter) sudah antrian ke-29 alias jadwal dokternya padat. Satu-satunya ya karena tidak ada perasaan yakin sama jawaban ke-2 dokter yang sudah menangani Faith lebih awal. Tidak ada kepastian hasil diagnosa yang menyatakan apa yang sebenarnya terjadi pada diri Faith. Sangat tidak mungkin Faith ini baik-baik saja, melihat kondisi fisik Faith yang semakin membengkak naik ke seluruh bagian tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya dr.Gani bisa memvonis 1 sindrom, namanya Angioederma. Yang mana sebelumnya belum berhasil didiagnosa dengan benar walau sudah menjalani tes darah dan terapi obat-obatan namun tidak ada perkembangan signifikan pada tubuh Faith, yang ada kondisinya malah semakin buruk.
Apa itu Angioedema Syndrome?
Angioedema merupakan reaksi alergi pada jaringan di bawah kulit yang ditandai dengan pembengkakan. Pembengkakan dapat disertai bilur-bilur besar pada area yang terkena. Gangguan kulit ini tidak berbahaya dan bukan penyakit menular. Namun pada beberapa kasus, pembengkakan akibat angioedema yang sampai di tenggorokan dapat menyebabkan penderita akan sulit bernafas sehingga mengancam nyawa.
Apa Itu Angioedema Syndrome? (2)
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab utama angioedema bisa bermacam-macam, biasanya disebabkan oleh reaksi alergi. Gejala secara fisik adalah pada daerah di sekitar matanya bengkak, mengalami perubahan warna atau bercak di wajah, kaki, tangan, dan di daerah kelamin.
ADVERTISEMENT
Gejala yang dialami Faith
Ruam tipis kemerahan yang hilang sendirinya
Mendadak muncul memar biru pada kaki 5 hari lalu dan dalam hitungan menit langsung menjalar jadi bulatan-bulatan ruam bengkak di area kaki bagian bawah.
Tidak gatal
Tidak lemas dan nafsu makan tidak mengalami penurunam
Tdak ada panas atau demam maupun radang pada tenggorokan
Anyway, dr.Gani sama sekali tidak menyarankan tes darah. Katanya percuma, tidak akan bisa kelihatan dari hasil tes igE.
Alergi ada 2 tipe
Alergi immunoglobulin-E yang bisa diketahui melalui tes darah igE (alergi jenis ini menunjukan hasil yang tinggi).
Alergi non immunoglobulin-E, tidak bisa terdeteksi melalui tes darah igE.
Untuk kasus Faith, yang menjadi pemicu awalnya kemungkinan terbesar adalah karena saya selama sebulan terakhir mengganti susu formula dengan susu UHT full. Padahal sebelumnya Faith pernah mencicipi UHT bahkan susu sapi murni, dia baik-baik aja.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan dr.Gani, bahwa susu UHT hanya baik untuk dikonsumsi di negara Eropa dan Amerika karena tubuh mereka telah memiliki enzim yang cukup untuk mencerna proteinnya. Enzim itu terbentuk dari proses adaptasi selama berabad-abad. Namun justru mereka tidak bisa mengonsumsi susu soya karena ada kandungan protein di dalamnya bisa menyebabkan kegemulaian.
Sebaliknya di negara Asia, susu UHT tidak cocok untuk anak usia 1-3 tahun karena tubuh kita tidak memproduksi enzim untuk bisa mencerna proteinnya. Sementara susu soya aman untuk semua gender anak atau bayi di kawasan Asia karena sejak berabad-abad lalu, tubuh orang Asia sudah beradaptasi dengan kandungan protein dalam kedelai .
Nah, kalau cuma konsumsi UHT dalam jumlah sedikit, selama enzim tersebut masih cukup untuk mencernanya tidak masalah ya Moms.
ADVERTISEMENT
Tapi sementara ini Faith tetep dianjurkan dr.Gani untuk kembali ke susu Formula dan harus konsumsi susu soya sampai keadaan pembengkakannya akibat reaksi alerginya itu sembuh total.
Semoga bermanfaat.
By: Melina lyn