Pengalaman Pribadi: Hamil setelah Keguguran dan Vonis Kista Ovarium

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
21 Maret 2019 12:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengalaman Pribadi: Hamil setelah Keguguran dan Vonis Kista Ovarium
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hai Moms, saya ingin berbagi pengalaman mengenai kehamilan kedua dengan kista ovarium, dan setelah keguguran pada kehamilan pertama di usia 7 minggu. Saya tidak pernah terpikir bahwa ada masalah dalam sistem reproduksi saya, karena siklus haid saya cenderung teratur dan saya juga tidak merasa begitu nyeri setiap kali akan datang bulan.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika mengalami pendarahan pada kehamilan pertama, yang berujung keguguran, saya pertama kalinya pergi ke dokter kandungan dan melakukan USG. Hasilnya?
Sebagai orang awam, tentu saya kaget dan merasa sangat terpukul. Sebab, yang ada di pikiran saya pada waktu itu, saya akan sulit memiliki keturunan. Terlebih, ketika saya keguguran dengan masa pendarahan 10 hari, saya secara tidak langsung menyalahkan kista ovarium tersebut sebagai penyebab kegagalan saya.
Kenapa saya berpikir begitu? Sebab, moms, di sekeliling saya cukup banyak orang dengan kista ovarium ataupun survivor yang kebetulan belum atau cukup lama untuk memiliki keturunan, sehingga saya merasa punya nasib yang sama.
ADVERTISEMENT
Ini membuat saya sangat down dan menyalahkan diri sendiri. Namun, berkat dukungan orang tua dan suami, saya memilih untuk berkonsultasi pada dokter kandungan dibanding pengobatan alternatif yang cenderung banyak dilakukan oleh orang-orang di kampung saya.
Setelah mendapat rekomendasi dokter terbaik di salah satu rumah sakit di Jakarta, saya mendapati dokter tersebut menyarankan untuk melakukan operasi pengangkatan kista secepatnya sebelum saya hamil kembali. Ya, dokter masih optimis bahwa saya masih bisa hamil dengan program kehamilan yang disarankan beliau. Sejujurnya, saya saat itu belum siap untuk operasi, moms.
Sempat bimbang, tetapi ternyata Allah punya rencana lain. Sekitar satu bulan setelah konsultasi dengan dokter tersebut dan ketika orang tua serta suami sudah setuju untuk dilakukan operasi, suami saya dipindahtugaskan ke Bandung.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, saya mencoba untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan lain dan berbekal sharing dari Moms lainnya yang saya lihat di internet bahwa tetap dapat hamil meski kista ovarium belum diangkat. Akhirnya, dengan niat mencari ilmu, saya pergi ke tiga dokter kandungan lain dengan harapan mencari second, third, dan fourth opinions.
Meski harus merogoh kocek yang lumayan, saya merasa lega, Moms, karena tiga dokter lainnya menganggap kista ovarium saya yang berukuran 5 sentimeter itu masih belum urgent untuk diangkat, dan saya masih boleh melakukan program kehamilan secara alami. Dokter hanya menyarankan jika dalam waktu 6 hingga 12 bulan belum ada tanda-tanda kehamilan, sebaiknya memeriksakan diri kembali ke dokter. 
ADVERTISEMENT
Singkatnya, 3 bulan kemudian setelah keguguran di kehamilan pertama, alhamdulillah, saya hamil, Moms. Meski sempat depresi karena 2 bulan sempat kedatangan haid dan mendapat tekanan dari berbagai pihak.
Saya dan suami melakukan program kehamilan kalender secara alami, dibantu sedikit bubuk kurma muda dan madu, Hydromamma yang kaya akan asam folat, serta yang terpenting adalah pikiran yang tenang dan berserah pada Allah, Moms. Jika kita stres, maka bisa saja kualitas yang didapatkan tidak maksimal, sehingga selalu gagal pembuahannya. Alhamdulillah, sekarang kandungan saya berusia 37 minggu, dengan kondisi kista yang tidak membesar dan tidak menganggu kehamilan.
ADVERTISEMENT
Perlunya second opinions untuk meyakinkan diri atas suatu masalah yang dihadapi tidak ada salahnya ya, Moms, selama kita harus tetap berpikiran terbuka dan tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah beban yang memberatkan. Sebab jika tidak dicoba, maka kita tidak akan pernah tahu hasilnya.
Jangan putus asa dan pentingnya mengedukasi diri dengan menemui sosok ahli adalah kunci kekuatan dalam diri kita, Moms. Bagi Moms yang bernasib sama dengan saya, jangan pernah menyerah, keputusan dilakukan operasi ataupun tidaknya tentu dokter menyarankannya sesuai dengan kondisi kita, Moms. Jika ragu, silakan cari opini dari ahli kandungan lainnya.
Semoga segera mendapatkan kabar baik ya, Moms!
Semoga bermanfaat.
By: Ulya Rahmanita
Copyright by Babyologist