Konten dari Pengguna

3 Amalan di Bulan Syawal yang Diajarkan Nabi Muhammad saw

Bacaan Doa
Akun yang khusus membahas tentang doa-doa Islami
9 April 2025 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi amalan di Bulan Syawal. Foto: Unsplash/Mina Rad
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi amalan di Bulan Syawal. Foto: Unsplash/Mina Rad
ADVERTISEMENT
Syawal adalah bulan dalam kalender Hijriah setelah Bulan Ramadan. Terdapat berbagai amalan di Bulan Syawal yang diajarkan Nabi Muhammad saw. kepada umatnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, umat Islam dapat mengerjakan amalan-amalan tersebut. Terlebih setelah Bulan Ramadan, biasanya amal ibadah mulai menurun. Padahal salah satu tujuan ibadah di Ramadan untuk dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.

Amalan di Bulan Syawal yang Pernah Diajarkan Nabi Muhammad saw

Ilustrasi amalan di Bulan Syawal. Foto: Unsplash/Abderrahmane Meftah
Bulan Syawal adalah bulan ke 10 dalam kalender Hijriah. Kata syawal sendiri berasal dari kata “sawaal” yang artinya meningkatkan.
Dalam agama Islam, Bulan Syawal diartikan sebagai bulan peningkatan amal ibadah dan kualitas diri setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Maka dari itu, Nabi Muhammad saw. mengajarkan beberapa amalan di Bulan Syawal yang dikutip dari laman mui.or.id sebagai berikut.

1. Puasa Sunah 6 Hari

Amalan pertama yang dianjurkan Nabi Muhammad saw. adalah melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari di Bulan Syawal. Sebagaimana dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub, Nabi Muhammad saw. bersabda:
ADVERTISEMENT

2. Mengganti Itikaf yang Tidak Sempat Dilakukan di Bulan Ramadan

Pada 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk beritikaf di masjid. Namun, jika tidak sempat melaksanakannya, dapat diganti di Bulan Syawal.
Sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari, bahwa ada satu waktu Rasulullah sempat tidak beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan karena peristiwa pendirian tenda di masjid. Kemudian diganti pada sepuluh hari di Bulan Syawal.
Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa amalan sunah yang sudah biasa dilakukan bila tertinggal dianjurkan untuk diganti, termasuk itikaf di 10 hari terakhir Ramadan.

3. Menikah

Nabi Muhammad saw. menikahi Aisyah ra. di Bulan Syawal. Tujuannya untuk menepis anggapan masyarakat Arab Jahiliyah bahwa menikah di Bulan Syawal bisa mendatangkan kesialan dan tidak membawa berkah.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dalam sebuah hadis dari Aisyah ra, ia mengatakan:
Imam An-Nawawi menjelaskan:
Dengan berbagai amalan di Bulan Syawal yang diajarkan Nabi Muhammad saw. mengajarkan untuk mempertahankan amal ibadah dari Bulan Ramadan. Jadil, semangat beribadah tidak turun dan terus mencari rida Allah Swt. (MZM)
ADVERTISEMENT