Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
6 Orang yang Diperbolehkan Tidak Puasa Saat Ramadan
3 Maret 2025 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat, karena termasuk dalam lima rukun Islam. Namun, Islam memberikan keringanan untuk orang yang diperbolehkan tidak puasa karena mengalami kondisi khusus.
ADVERTISEMENT
Kemudahan ini menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak membebani umatnya di luar batas kemampuan. Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut hanya untuk orang yang mengalaminya dan masih dalam keadaan tersebut.
6 Orang yang Diperbolehkan Tidak Puasa Saat Bulan Ramadan
Mengutip dari situs lampung.nu.or.id, Islam memperbolehkan orang-orang tidak melaksanakan kewajiban puasa di bulan Ramadhan, meskipun sebagian dari enam orang ini harus menggantinya di luar Ramadan.
Adapun 6 orang yang diperbolehkan tidak puasa Ramadan adalah sebagai berikut.
1. Musafir (Orang yang Bepergian Jauh)
Seseorang yang melakukan perjalanan jauh dengan jarak minimal sekitar 80 km diperbolehkan tidak berpuasa, asalkan perjalanan tersebut bukan untuk maksiat. Namun, wajib mengganti puasanya (qadha) setelah Ramadan.
2. Orang yang Sakit
Jika seseorang mengalami penyakit yang dapat memburuk atau memperlambat kesembuhan akibat berpuasa, maka diperbolehkan tidak berpuasa.
ADVERTISEMENT
Jika sembuh, maka wajib mengganti puasanya di hari lain. Namun, jika penyakitnya menahun dan tidak bisa untuk berpuasa, maka cukup membayar fidyah.
3. Orang Lanjut Usia yang Lemah
Orang tua yang sudah tidak mampu berpuasa karena fisiknya lemah diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Sebagai gantinya, tidak perlu qadha, tetapi wajib membayar fidyah dengan memberi makan fakir miskin.
4. Wanita Hamil
Jika puasa dikhawatirkan membahayakan dirinya atau janinnya, maka wanita hamil diperbolehkan tidak berpuasa. Wanita hamil wajib mengganti puasanya setelah melahirkan atau membayar fidyah jika tidak mampu berpuasa di kemudian hari.
5. Orang yang Mengalami Haus atau Lapar yang Berlebihan
Jika seseorang menghadapi kondisi ekstrem yang mengancam kesehatannya, seperti dehidrasi berat atau kelaparan akut, maka diperbolehkan berbuka demi menjaga keselamatan dirinya. Namun, wajib mengganti puasanya setelah kondisi membaik.
6. Wanita Menyusui
Jika puasa berisiko membahayakan kesehatan dirinya atau bayinya, maka wanita menyusui diperbolehkan tidak berpuasa. Sama seperti wanita hamil, wajib mengganti puasanya dengan qadha atau fidyah, tergantung kondisinya.
ADVERTISEMENT
Islam memberikan kemudahan ini sebagai bentuk kasih sayang kepada umatnya. Meskipun ada kelonggaran, orang yang diperbolehkan tidak puasa tetap memiliki tanggung jawab untuk mengganti atau membayar fidyah sesuai ketentuan. (RIZ)