Konten dari Pengguna

Bacaan Doa Qunut Subuh dalam Bahasa Arab, Teks Latin, dan Terjemahannya

Bacaan Doa
Akun yang khusus membahas tentang doa-doa Islami
4 Januari 2025 12:44 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk bacaan doa qunut. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk bacaan doa qunut. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
Bacaan doa qunut merupakan salah satu amalan yang sering dilafalkan umat Islam, khususnya saat salat subuh. Doa ini mengandung permohonan kepada Allah Swt untuk mendapatkan petunjuk, perlindungan, dan keberkahan hidup.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, qunut dibaca setelah bangkit dari rukuk pada rakaat kedua, baik oleh imam dalam salat berjamaah maupun oleh individu yang melaksanakan salat sendiri (Galih Maulana, Kupas Tuntas Qunut Subuh, h. 28, Rumah Fiqih Publishing).
Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hukum pelaksanaan qunut ini. Meski begitu, mempelajarinya adalah keharusan bagi setiap muslim yang taat. Untuk itu, simaklah ulasan bacaan doa qunut, berikut (jatim.nu.or.id dan gontor.ac.id):

Bacaan Doa Qunut Subuh versi 1

Ilustrasi untuk bacaan doa qunut. Foto: Unsplash/Utsman Media
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ،
وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
ADVERTISEMENT
(Allahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik-lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra-maa qadhait, fa-innaka taqdhii wa laa yuqdha ‘alaik, wa innahu laa yadzillu maw-waalait,
Wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta Rabbana wa ta’aalait, falakal-hamdu ‘alaa maa qadhait, wa-staghfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil-ummyyii wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam)
"Ya Allah, berilah aku petunjuk bersama orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku keselamatan bersama orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berkahilah aku pada apa yang telah Engkau berikan, dan lindungilah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau menetapkan segala sesuatu, dan tidak ada yang dapat menetapkan atas-Mu.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau pimpin, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, ya Rabb kami, dan Maha Tinggi Engkau. Maka segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan.
Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan salawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, nabi yang ummi, beserta keluarga dan sahabatnya. Dan semoga keselamatan terlimpah kepada mereka."
Doa qunut yang disebutkan di atas hanya dibaca pada saat salat sendiri. Sedangkan, pada salat berjamaah, imam dianjurkan mengganti lafal "ihdinî" (berilah aku petunjuk) menjadi "ihdinâ" (berilah kami petunjuk), karena jika tidak, maka dihukumi makruh.

Bacaan Qunut Subuh versi 2

Ilustrasi untuk bacaan doa qunut. Foto: Unsplash/Masjid MABA
اللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
ADVERTISEMENT
(Allahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik-lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra-maa qadhait,
fa-innaka taqdhii wa laa yuqdha ‘alaik, wa innahu laa yadzillu maw-waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta Rabbana wa ta’aalait)
“Ya Allah, berikanlah aku petunjuk bersama mereka yang telah Engkau berikan petunjuk, dan jadikanlah aku dalam keadaan sehat bersama mereka yang telah Engkau jaga kesehatannya, dan peliharalah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara;
dan berkahilah untukku apa-apa yang sudah Engkau berikan (kepadaku), dan lindungilah aku daripada kejahatan apa-apa (takdir) yang sudah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkaulah Yang Menetapkan (takdir) dan tidak ditetapkan (takdir) kepada-Mu;
dan sesungguhnya tidak akan menjadi hina siapa-siapa yang telah Engkau berikan pertolongan (dalam perkaranya), dan tidak akan mendapatkan kemuliaan siapa-siapa yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”
ADVERTISEMENT
Doa qunut di ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, tentang Rasulullah saw. yang mengajarkan bacaan qunut kepada sahabat Ali r.a. Hadis tersebut menjadi satu di antara lafaz yang paling lazim digunakan dibanding riwayat lainnya.

Dalil Terkait Qunut Subuh

Ilustrasi untuk bacaan doa qunut. Foto: Unsplash/Abdullah Arif
Setelah mengenal lafaz bacaan qunut subuh, umat juga perlu menilik berbagai dalil yang menjadi dasar atau bahkan larangan dalam pelaksanaan doa tersebut. Sebagai wawasan, berikut merupakan beberapa dalil terkait qunut subuh:

1. Qunut Subuh Hukumnya Sunah

Terkait qunut subuh, Imam Al-Nawawi dalam kitab “Al-Adzkar” menjelaskan sebagai berikut:
اعلم أن القنوت في صلاة الصبح سنة للحديث الصحيح فيه عن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يزل يقنت في الصبح حتى فارقا الدنيا. رواه الحاكم أبو عبد الله في كتاب الأربعين وقال حديث صحيح
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Ketahuilah bahwa qunut dalam salat subuh adalah sunnah, berdasarkan hadis shahih dari Anas bahwa Rasulullah saw. selalu qunut dalam salat subuh sampai beliau meninggal.
Hadis ini diriwayatkan oleh Hakim Abu Abdullah dalam kitab Arba’in, dan beliau mengatakan bahwa hadis tersebut sahih."
Pernyataan Imam Al-Nawawi ini mendukung pandangan bahwa qunut subuh merupakan amalan yang dianjurkan dalam salat subuh, sebagaimana amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. hingga akhir hayatnya (jatim.nu.or.id).

2. Imam Dimakruhkan Qunut Khusus Dirinya

Dalil ini berkaitan dengan pergantian lafaz “ihdini” menjadi “ihdina” seperti yang ada pada keterangan bacaan di atas. Adapun dalilnya adalah sebagai berikut:
وكره لإمام تخصيص نفسه بدعاء أي بدعاء القنوت للنهي عن تخصيص نفسه بدعاء، فيقول الإمام: اهدنا
Artinya:
Dimakruhkan bagi imam berdoa khusus untuk dirinya sendiri pada saat doa qunut karena ada larangan tentang hal itu. Karenanya, hendaklah imam membaca ‘ihdina'"
ADVERTISEMENT
(Zainuddin Al-Malibari, Fathul Muin, Jakarta, Darul Kutub Al-Islamiyyah, 2009 M, halaman 44) (jabar.nu.or.id)

Tata Cara Qunut

Ilustrasi untuk bacaan doa qunut. Foto: Unsplash/Masjid MABA
Meski sejatinya pelaksanaan qunut ini terbilang sederhana, namun, untuk menghindari adanya kekeliruan, pahamilah tata cara qunut subuh berdasarkan buku “Kupas Tuntas Qunut Subuh” (h. 29-32) karya Galih Maulana, berikut ini:

1. Mengangkat Kedua Tangan

Ketika membaca doa qunut, umat muslim dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dipilih imam Nawawi:
هَلْ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ الْيَدَيْنِ فِي الْقُنُوتِ؟ فِيهِ وَجْهَانِ مَشْهُورَانِ أَحَدُهُمَا لَا يُسْتَحَبُّ .... وَالثَّانِي يُسْتَحَبُّ وَهَذَا هُوَ الصَّحِيحُ عِنْدَ الْأَصْحَابِ
Artinya:
Apakah dianjurkan mengangkat kedua tangan ketika qunut? Ada dua pendapat yang masyhur (di kalangan ulama syafi’iyyah); pertama, tidak dianjurkan; kedua, dianjurkan, yang kedua ini yang sahih menurut ulama-ulama syafi’iyyah.”
ADVERTISEMENT

2. Tidak Disunahkan Mengusap Wajah

Ketika telah selesai membaca doa qunut, maka baik imam, makmum, atau munfarid langsung turun untuk bersujud dan tidak dianjurkan mengusap wajah dengan kedua tangannya. Inilah pendapat Syafi’iyah yang dipilih oleh imam Nawawi:
الصَّحِيحُ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ يَدَيْهِ دُونَ مَسْحِ الْوَجْهِ
Artinya:
Yang sahih adalah dianjurkan mengangkat kedua tangan tanpa mengusap wajah

3. Diam ketika Imam Membaca Tsana (Pujian)

Ketika salat berjamaah subuh, ada waktu di mana imam akan seolah diam di tengah bacaan qunut. Di waktu itu, imam sejatinya sedang membaca tsana kepada Allah. Maka dari itu, makmum hendaknya ikut membaca tsana atau diam.
وَأَمَّا الثَّنَاءُ وَهُوَ قَوْلُهُ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِلَى آخِرِهِ فَيُشَارِكُهُ فِي قَوْلِهِ أَوْ يَسْكُتُ وَالْمُشَارَكَةُ أَوْلَى لِأَنَّهُ ثَنَاءٌ وَذِكْرٌ لَا يَلِيقُ فِيهِ التَّأْمِينُ
ADVERTISEMENT
Artinya:
Adapun tsana (pujian) yaitu ketika bacaan (فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ) maka makmum mengikuti bacaan imam dalam bacaan (tsana) tersebut atau diam.
Tetapi apabila ikut membaca tsana, itu lebih afdal karena bacaan tersebut berupa pujian (kepada Allah) dan zikir, tidak layak ketika itu membaca amin.”

4. Aturan Membalikkan Telapak Tangan

Di beberapa tempat, sering kali didapati imam yang membaca redaksi-redaksi tertentu dalam doa qunut, dan telapak tangan yang tadinya menghadap ke atas diputar balik, sehingga punggung tanganlah yang menghadap atas.
Tentang maksud dari gerakan ini, Syaikhul Islam Zakaria al-Ashari mengatakan dalam kitabnya:
قَالَ الْعُلَمَاءُ وَالسُّنَّةُ أَنْ يُشِيرَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ وَبِبَطْنِهِمَا إِنْ سَأَلَ شَيْئًا أَيْ تَحْصِيلَهُ لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى وَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَقِيسَ بِالِاسْتِسْقَاءِ مَا فِي مَعْنَاهُ
ADVERTISEMENT
Artinya:
Para ulama mengatakan: sunah hukumnya menghadapkan punggung telapak tangan ke langit dalam setiap doa tolak bala, dan menghadapkan telapak tangan ke langit dalam setiap doa yang berisi permohonan;
Itu karena Nabi Muhammad saw. ketika salat istisqa menghadapkan punggung tangannya ke langit menurut riwayat dari imam Muslim, maka qiyaskanlah pada istisqa yang semakna dengannya.”
Kesimpulannya, membalikkan tangan ketika berdoa hanya dilakukan saat menolak bala. Adapun ketika memohon atau meminta sesuatu, maka yang benar adalah mengangkat tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Itulah bacaan doa qunut subuh dalam bahasa Arab, teks latin, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Semoga ulasan tersebut bermanfaat dan dapat menambah pemahaman serta kecintaan umat dalam mengamalkan doa qunut. (NF)
ADVERTISEMENT