Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Doa Buka Puasa Rajab sekaligus Qadha Ramadhan yang Dapat Dibaca oleh Umat Muslim
4 Januari 2025 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Puasa Rajab adalah puasa sunah di bulan Rajab. Kemudian, qadha Ramadhan adalah puasa di luar bulan Ramadan untuk mengganti puasa wajib yang ditinggalkan saat Ramadan. Walaupun doa buka puasa Rajab dan qadha Ramadan sama, bacaan niatnya berbeda.
Doa Buka Puasa Rajab sekaligus Qadha Ramadhan, Lengkap dengan Artinya
Beberapa pemeluk agama Islam kerap mencari informasi tentang bacaan doa untuk melengkapi amal baik sehari-hari. Salah satu contoh adalah mencari informasi tentang doa buka puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan.
Bacaan doa buka puasa dalam ajaran Islam itu sama, baik untuk buka puasa sunah maupun puasa wajib. Dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki, Bahri (2009: 40), berikut lafal doa berbuka puasa dan artinya.
ADVERTISEMENT
Umat muslim dapat melafalkan doa di atas ketika magrib, baik saat menunaikan puasa sunah Rajab maupun puasa qadha Ramadan. Walaupun bacaan doanya sama, umat muslim lebih baik memisahkan waktu antara puasa sunah dan wajib.
Pendapat Ulama tentang Menggabungkan Puasa Sunah dan Qadha Ramadan
Puasa merupakan ibadah seorang muslim kepada Allah Swt. Ibadah tersebut memiliki hukum sunah dan hukum wajib, contohnya puasa sunah Rajab dan puasa wajib qadha Ramadan. Beberapa pemeluk agama Islam kerap ingin mendapatkan pahala dari keduanya.
Keadaan itu membuat beberapa umat muslim menggabungkan puasa sunah Rajab dan puasa wajib qadha Ramadan dalam satu waktu. Hal tersebut memiliki dua pendapat ulama .
ADVERTISEMENT
1. Pendapat yang Membolehkan
Dikutip dari buku Ensiklopedia Islam (Akidah, Ibadah, Muamalah, Tematik), Dongoran (2024: 274), pendapat yang membolehkan menggabungkan dua puasa dianut oleh sebagian ulama Syafi’iyah dan difatwakan oleh Lembaga Fatwa Mesir.
Imam as-Suyuti dalam ‘al-asybah wa an-nadzair menjelaskan bahwa jika seseorang meng-qadha puasa, puasa nazar, atau kaffarah kemudian meniatkan bersama puasa, maka puasanya sah. Orang tersebut juga mendapat dua pahala, yakni wajib dan sunah.
2. Pendapat yang Melarang
Namun, pendapat yang lebih utama adalah memisahkan waktu antara puasa wajib dengan puasa sunah. Mengutip dari buku yang sama, Dongoran (2024: 274), penganut pendapat tersebut adalah Syaikh bin Baz, Syaikh Dr. Abdurrahman Ali Al-Askar, dan Syaikh Dr. Muhammad bin Hassan.
Pendapat ulama tersebut adalah tidak memperbolehkan menggabungkan niat qadha Ramadan dengan niat puasa sunah. Jika digabungkan dengan niat puasa sunah, niat puasa sunahnya hilang dan yang sah adalah niat puasa qadha.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pendapat tersebut, jelas bahwa lebih baik memisahkan puasa sunah dan wajib, termasuk puasa Rajab dan qadha Ramadan. Guna melengkapi pemahaman, berikut adalah niat puasa sunah Rajab dan puasa wajib qadha Ramadan.
Demikian jelas bahwa doa buka puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan serupa dengan bacaan doa berbuka puasa pada umumnya. Walaupun bacaan doanya sama, umat muslim perlu memisahkan waktu antara melaksanakan puasa wajib dengan puasa sunah. (AA)