Konten dari Pengguna

Doa Shalat Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Doa
Akun yang khusus membahas tentang doa-doa Islami
26 Oktober 2024 23:48 WIB
·
waktu baca 15 menit
clock
Diperbarui 13 November 2024 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
ADVERTISEMENT
Membaca doa shalat wajib maupun sunnah memiliki makna khusus dalam Islam. Doa dipandang sebagai bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Melalui doa, seorang Muslim juga menunjukkan ketundukan dan ketergantungannya kepada Allah SWT. Selain itu, doa merupakan sarana seorang Muslim di dunia untuk merasakan kedekatan dengan Sang Maha Kuasa.
Berikut adalah kumpulan doa shalat, baik yang wajib maupun sunnah, dirangkum dari laman quran.nu.or.id dan berbagai sumber lainnya.

1. Bacaan Sholat Fardhu

Berikut ini bacaan sholat fardhu mulai dari niat hingga salam, dirangkum dari Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) oleh Saiful Hadi El Sutha.

a. Bacaan Niat Sholat Fardhu 5 Waktu

Membaca niat merupakan salah satu rukun sholat yang harus dilakukan setiap Muslim. Niat dibaca dalam hati saat sudah berdiri tegak menghadap ke kiblat.
Berikut bacaan niat sholat fardhu mulai dari Subuh hingga Isya, dikutip dari Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah susunan Abu Sakhi.
ADVERTISEMENT
Niat Sholat Subuh
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhash dhuhri arba'a rak'aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala
Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah."
Niat Sholat Dhuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: Ushalli fardadh-dhuhri arba'a rak'aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala
Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu dhuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah."
Niat Sholat Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: Ushalli fardadh-ashri arba'a rak'aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala
Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah."
Niat Sholat Maghrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
ADVERTISEMENT
Latin: Ushalli fardlal maghribi tsalaatsa raka'aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu maghrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah."
Niat Sholat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: Ushalli fardlal 'isyaa-i arba'a raka'aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala
Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu isya empat rakaat menghadap kiblat karena Allah."

b. Takbiratul Ikhram

Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan hingga posisinya sejajar dengan telinga. Amalan ini dilakukan seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”.

c. Bacaan Doa Iftitah

Menyedekapkan kedua tangan di dada dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri. Setelah itu, bacalah doa iftitah berikut ini:
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
ADVERTISEMENT
Latin: Allahu akbar kabiiraa wal hamdu lillahi katsiiraa washub-haanallahi bukratan wa ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassa maawaati wal ardla haniifam-musliman wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wama maati lillahi rabbil aalamiina. Laasyriika lahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal muslimin.
Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari gologan orang muslimin.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa membaca doa iftitah berikut ini:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cuci lah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun."

d. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun sholat yang wajib dilakukan. Ini sesuai riwayat dalam kitab Bukhari-Muslim, “Tidak sah sholat orang yang tidak membaca al-Fatihah.”
ADVERTISEMENT

e. Membaca Surat-surat Pendek

Membaca surat pendek atau ayat-ayat tertentu dari Al-Quran pada rakaat pertama dan kedua. Bacaan ini dilafalkan setelah selesai membaca Al-Fatihah.
Pada rakaat ketiga dan keempat sholat fardhu, pembacaan surat pendek tak perlu dilakukan. Cukup membaca surat Al-Fatihah saja.

f. Bacaan Ruku’

Melakukan ruku’ dengan cara mengangkat tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”. Kemudian badan membungkuk, kedua tangan memegang lutut, punggung dan kepala rata, lalu membaca tasbih:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Latin: Subhaana rabbiyal 'adzhiimi wabihamdihi (3 kali)
Artinya: "Maha suci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

g. Bacaan I’tidal

I’tidal yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Latin: Sami'allaahu liman hamidah
ADVERTISEMENT
Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."
Saat sudah dalam posisi berdiri tegak, hendaklah membaca doa berikut ini:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Latin: Rabbanaa lakal hamdu mil ussamawaati wamil ul ardli wamil u maa syi'ta min syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, bagi Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu."

h. Bacaan Sujud

Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi ke bumi seraya membaca tasbih berikut:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Latin: Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdihi (3 kali)
Artinya: "Maha Suci Tuhan, serta memujilah aku kepada-Nya."

i. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, kemudian duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna, bacalah doa berikut ini:
ADVERTISEMENT
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fuannii
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

j. Sujud Kedua

Lakukan sujud yang kedua kalinya dengan membaca tasbih sebagaimana sujud pertama. Bacaan tersebut tetap sama hingga sujud rakaat terakhir.

k. Duduk Tasyahud/Tahiyat Awal

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, lakukan duduk tasyahud awal. Tata cara duduk tasyahud awal sama seperti duduk di antara dua sujud. Kemudian bacalah doa tahiyat awal berikut ini:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَسَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ
ADVERTISEMENT
Latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad."
Dalam duduk tasyahud awal ini, jari telunjuk kanan diarahkan ke depan saat membaca kalimat "Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah" hingga bacaan selesai. Sedangkan tangan kiri tetap dalam posisi di atas paha.
ADVERTISEMENT

l. Bacaan Tasyahud/Tahiyat Akhir

Duduk tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir setelah sujud terakhir. Tata cara duduknya yakni kaki kiri berada di bawah kaki kanan, kemudian telapak kaki kanan ditegakkan. Posisi duduk ini membuat tubuh akhirnya agak condong ke kiri.
Setelah dalam posisi duduk yang benar, bacalah doa tahiyat akhir ini:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍمُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَسَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كََمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمِ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
ADVERTISEMENT
Latin: Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidina Ibraahima wa 'alaa aali sayiidinaa Ibraahimm wabaarik 'alaa sayyidina Muhammad wa'alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahim fil'aala miina innaka hamiidun majiid.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kapada Nabi Muhammad. Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha mulia."
ADVERTISEMENT

m. Salam

Setelah selesai membaca tahiyat akhir, ucapkanlah salam (assalamu'alaikum wa rahmatullaah) seraya menengokkan wajah ke kanan terlebih dahulu. Kemudian menengok ke kiri sambil membaca salam pula.

2. Doa setelah Shalat Fardhu

Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِيْ نِعَمَهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
ADVERTISEMENT
Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). Al-ḫamdulillâhi rabbil-`âlamîn(a), ḫamdan yuwâfî ni`amahu wa yukâfi’u mazîdahu yâ rabbanâ lakal-ḫamdu kamâ yanbaghî lijalâli wajhika wa `adhimi sulthânik(a). Allâhumma shalli wa sallim`ala sayyidinâ Muḫammadin wa âlihi sayyidinâ Muḫammad(in). Allâhumma shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muḫammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî`il-ahwâli wal-âfâti wa taqdî lanâ bihâ min jamî’il-ḫâjâti wa tuthahhirunâ bihâ min jamî`is-sayyi’ati wa tarfa`unâ bihâ `indaka a`lad-darajâti wa tuballighunâ bihâ aqshal-ghâyâti min jamî`il-khairâti fil-ḫayâti wa ba`dal-mamât(i).
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan ditambah nikmatnya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana yang patut bagi keagungan-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Baginda Muhammad, yang dengan shalawat itu Engkau selamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan, Engkau penuhi semua kebutuhan kami, Engkau bersihkan kami dari segala kejelekan, Engkau angkat kami ke derajat paling tinggi, dan Engkau sampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dari semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.
ADVERTISEMENT

2. Doa setelah Shalat Tahajud

Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيُّوْمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ والْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ اٰمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal ḫamdu. Anta qayyûmus samâwâti wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal ḫamdu anta malikus samâwâti wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal ḫamdu anta nûrus samâwâti wal ardli wa man fî hinna. Wa lakal ḫamdu antal ḫaq. Wa wa‘dukal ḫaq. Wa liqâ’uka ḫaq. Wa qauluka ḫaq. Wal jannatu ḫaq. Wan nâru ḫaq. Wan nabiyyûna ḫaq. Wa Muḫammadun shallallâhu ‘alaihi wasallama ḫaq. Was sâ‘atu ḫaq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika ḫâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihî minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ ḫaula, wa lâ quwwata illâ billâh
ADVERTISEMENT
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad saw itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
ADVERTISEMENT

3. Doa setelah Shalat Dhuha

Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ اَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allâhumma innad dlaḫâ’a dlaḫâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna ḫarâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi ḫaqqi dlaḫâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ ataita ‘ibâdakas shâliḫîn.
ADVERTISEMENT
Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, kuasa ini adalah kuasa-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.

4. Doa setelah Shalat Istikharah

Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ، اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ ....... خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَاٰجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ
ADVERTISEMENT
Allâhumma innî astakhîruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika, wa as’aluka min fadllikal ‘adhîmi, fainnaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta allâmul ghuyûb. Allâhumma in kunta ta’lamu anna hâdzal amra ...... khairun lî fî dînî wa ma’âsyî wa ‘âqibati amrî faqdurhû lî wa yassirhû lî tsumma bârik lî fîhi. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dunyâya wa ma’âsyî wa ‘âqibati amrî ‘âjilihî wa âjilihî fashrifhu ‘annî washrifnî ‘anhu waqdur liyal khaira ḫaitsu kâna tsuma radldlinî bihî.
“Ya Allah, sungguh aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kuasa-Mu (atas masalahku) dengan kuasa-Mu. Aku mohon sebagian dari karunia-Mu yang agung karena sungguh Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya. Engkau maha mengetahui hal yang gaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan masalah yang dihadapinya) lebih baik dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, takdirkan ia untukku, mudahkan jalannya, dan berilah berkah. Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, dunia, kehidupan, dan akibatnya terhadap diriku baik seketika maupun suatu ketika nanti, maka singkirkan persoalan itu, dan jauhkan aku darinya. Takdirkanlah bagiku kebaikan di mana saja berada, dan berilah ridha-Mu untukku.”
ADVERTISEMENT

5. Doa setelah Shalat Hajat

Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Afif-Ramdhasuma
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Lâ ilâha illallâhul ḫalîmul karîm. Subḫânallâhi rabbil ‘arsyil ‘adhîm. Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti raḫmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ yâ arḫamar râḫimîn.
“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Mahasuci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Jangan Kau biarkan satu dosa yang ada padaku kecuali Engkau mengampuninya. Jangan pula Kau biarkan kebimbangan ada padaku, kecuali Engkau membebaskannya. Jangan pula Kau biarkan suatu kebutuhan yang sesuai ridha-Mu kecuali Engkau memenuhinya. Wahai Tuhan yang maha pengasih.”
ADVERTISEMENT

6. Doa setelah Shalat Tobat

Ilustrasi doa shalat. Unsplash.com/Masjid-Pogung-Dalangan
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Rabbanâ zhalamnâ anfusanâ wa illam taghfir lanâ wa tarḫamnâ lanakûnanna minal khâsirîn.
“Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi.”
Kumpulan bacaan doa shalat di atas bisa dibaca setiap kali selesai shalat. Amalan ini dapat meningkatkan kedekatan kepada Allah SWT.
(WIN & DEL)