news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Hukum Ibu Menyusui Tidak Puasa Menurut Pandangan Agama Islam

Bacaan Doa
Akun yang khusus membahas tentang doa-doa Islami
3 Maret 2025 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hukum Ibu Menyusui Tidak Puasa. Sumber: Unsplash/Manuel Schinner
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hukum Ibu Menyusui Tidak Puasa. Sumber: Unsplash/Manuel Schinner
ADVERTISEMENT
Islam mempunyai penjelasan terhadap setiap ajarannya, termasuk tentang hukum ibu menyusui tidak puasa. Puasa Ramadan sebenarnya merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim yang sudah balig, sehat, dan bermukim (tidak dalam perjalanan).
ADVERTISEMENT
Walaupun termasuk ibadah wajib, Islam memberikan keringanan bagi pemeluknya yang mempunyai kondisi tertentu saat bulan Ramadan. Penjelasan tentang keringanan ibadah puasa Ramadan bahkan telah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an.

Hukum Ibu Menyusui Tidak Puasa, Boleh atau Tidak?

Ilustrasi Hukum Ibu Menyusui Tidak Puasa. Sumber: Unsplash/Diana Polekhina
Fase menyusui merupakan perjuangan ibu setelah fase kehamilan. Setiap perempuan mengalami kondisi yang berbeda saat menjalani fase kehamilan dan menyusui. Beberapa ada yang mengalaminya dengan santai, kuat, dan bugar.
Namun, ada pula yang mengalaminya dengan penuh kesulitan. Beberapa contoh adalah tubuh merasa bergetar jika telat makan, rasa mual yang hebat, dan/atau produksi ASI (Air Susu Ibu) yang menurun saat puasa sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
Kesulitan ibu hamil dan menyusui tersebut membuatnya tidak harus melaksanakan puasa saat Ramadan. Bahkan, hukum ibu menyusui tidak puasa menurut pandangan Islam adalah boleh.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku berjudul Buku Lengkap Fiqih Kehamilan & Melahirkan, Aizid (2016: 160), para ulama Syafi’iyah mengatakan,
Jadi, jelas bahwa ibu hamil dan ibu menyusui boleh meninggalkan puasa saat Ramadan jika memang membahayakan dirinya dan/atau bayinya. Namun, ibu hamil dan ibu menyusui tetap memiliki kewajiban untuk mengqada (mengganti) puasa tersebut.

Ibu Menyusui Perlu Mengganti Puasanya

Ilustrasi Hukum Ibu Menyusui Tidak Puasa. Sumber: Unsplash/Bonnie Kittle
Islam memang memperbolehkan ibu hamil dan ibu menyusui untuk meninggalkan puasa saat Ramadan. Namun, hal itu tidak menghapuskan hukum wajib puasa Ramadan sehingga ibu hamil dan ibu menyusui perlu mengganti puasanya.
Hukum untuk mengganti puasa dalam pandangan Islam tertera jelas dalam Al-Qur’an sebagai firman Allah Swt. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang ketentuan qada atau ganti puasa Ramadan adalah Surat Al Baqarah ayat 184.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Qur’an Kemenag, quran.kemenag.go.id, berikut ini adalah bacaan dan arti Surat Al Baqarah ayat 184.
Jadi, hukum ibu menyusui tidak puasa menurut pandangan agama Islam adalah boleh. Jika ibu menyusui kuat, sehat, serta tidak ada keadaan yang membahayakan bayinya, puasa lebih baik agar tidak ada utang puasa Ramadan. Wallahu a’lam bishawab. (AA)
ADVERTISEMENT