Konten dari Pengguna

Niat Puasa Daud dalam Bahasa Arab beserta Dalil dan Keutamaannya

Bacaan Doa
Akun yang khusus membahas tentang doa-doa Islami
30 Januari 2025 12:49 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk niat puasa Daud. Foto: Pexels/Sami Abdullah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk niat puasa Daud. Foto: Pexels/Sami Abdullah
ADVERTISEMENT
Puasa Daud adalah salah satu jenis puasa sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Untuk melaksanakannya, setiap Muslim harus memenuhi ketentuan puasa tersebut, mulai dari membaca niat puasa Daud hingga mengikuti pola puasanya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman islam.nu.or.id, puasa Daud dilakukan secara selang-seling, yakni berpuasa sehari dan berbuka sehari secara bergantian. Sesuai namanya, pola demikian diterapkan sebagai wujud teladan dari kebiasaan puasa Nabi Daud a.s.
Melalui puasa ini, sang nabi mengajarkan umat tentang perilaku ikhlas, taat, sabar, syukur, dan disiplin. Karena itu, untuk meraih segala keutamaan puasa Daud, umat Muslim perlu meluruskan niat semata-mata untuk beribadah kepada Allah Swt.

Niat Puasa Daud

Ilustrasi untuk niat puasa Daud. Foto: Pexels/Thirdman
Meski pada dasarnya niat itu tertanam dalam hati dan tidak memiliki jenis bacaan wajib, untuk mempermudah pelaksanaannya, simaklah bacaan niat puasa Daud dalam bahasa Arab berdasarkan laman islam.nu.or.id, berikut ini:

1. Niat di Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma daawuda sunnatan lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Saya berniat puasa Daud, sunah karena Allah ta’ala.”
ADVERTISEMENT
Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa ini adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Artinya, bacaan niat ini dilafalkan sebelum melaksanakan puasa Daud hingga waktu sahur di hari terkait.

2. Niat di Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ دَاوُدَ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa-i sunnati daawuda lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Saya berniat puasa sunah Daud hari ini karena Allah ta’ala.”
Puasa Daud adalah puasa sunah, di mana jika seorang Muslim lupa berniat pada malam hari atau sebelum mulai menjalankan puasa, maka diperbolehkan baginya melakukan niat di siang hari atau ketika Muslim tersebut sedang menjalankan puasa.

Tata Cara Puasa Daud

Ilustrasi untuk niat puasa Daud. Foto: Pexels/Thirdman
Dalam Islam, setiap aktivitas atau amalan memiliki panduannya tersendiri, begitu pun dengan puasa Daud. Sebagai wawasan, berikut merupakan tata cara puasa Daud yang dianjurkan, berdasarkan laman baznas.go.id dan islam.nu.or.id:
ADVERTISEMENT

1. Memilih Waktu yang Diperbolehkan

Sejatinya, jenis puasa sunah yang satu ini boleh dilaksanakan kapan saja. Akan tetapi, terdapat beberapa waktu yang padanya diharamkan berpuasa dalam jenis puasa apapun. Maka, untuk memilih waktu yang tepat, hindari hari-hari berikut:

2. Membaca Niat

Setelah yakin waktu yang dipilih diperbolehkan, maka tanamkan niat puasa Daud dalam hati. Sebaiknya, niat dilakukan pada malam hari, namun jika lupa boleh dilakukan di siang hari, sesuai dengan bacaan dan keterangan pada ulasan sebelumnya.
ADVERTISEMENT

3. Makan Sahur

Sama seperti puasa pada umumnya, ketika hendak berpuasa Daud, Muslim dianjurkan untuk melakukan sahur. Selain untuk menjaga daya tahan tubuh, sahur menjelang fajar juga duhukumi sunah, yang berarti terdapat nilai pahala di dalamnya.

4. Menahan Diri dari Sesuatu yang Membatalkan

Puasa dilakukan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, atau saat kumandang azan subuh hingga kumandang maghrib. Selama waktu itu, orang yang berpuasa dilarang melakukan sesuatu yang sekiranya dapat membatalkan, di antaranya:

5. Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa Daud sama seperti puasa pada umumnya, yaitu ketika matahari terbenam atau ketika dikumandangkannya azan maghrib. Dalam hal ini, menyegerakan berbuka merupakan salah satu sunah yang perlu dilakukan.

Keutamaan Puasa Daud

Ilustrasi untuk niat puasa Daud. Foto: Pexels/khats cassim
Sebagai puasa yang dilaksanakan Nabi Daud a.s. dan dianjurkan Nabi Muhammad saw., puasa Daud tentu memiliki banyak keutamaan di sisi Allah Swt. bagi hamba-Nya. Sebagai motivasi, berikut adalah beberapa keutamaan puasa Daud:
ADVERTISEMENT

1. Puasa Sunah yang Paling Disukai Allah Swt.

Di antara banyaknya puasa sunah, puasa Daud adalah puasa yang dikenal paling konsisten atau banyak, serta paling disukai oleh Allah Swt. Keutamaan ini disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim, berikut:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah adalah salat Nabi Daud.
Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir, dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya.
ADVERTISEMENT

2. Wujud Kasih Sayang Islam pada Umatnya

Islam adalah agama kasih sayang, yang tidak ingin pemeluknya terbebani dengan ibadah-ibdah berlebihan. Maka, dalam berpuasa pun, Allah Swt. melalui rasul-Nya memerintahkan umat untuk berpuasa secukupnya dan memberi hak atas tubuhnya.
Hal ini sejalan dengan riwayat di mana nabi menegur seorang sahabat bernama Abdullah bin Umar r.a. yang diberitakan berpuasa setiap hari dan malamnya hanya digunakan untuk salat, karena ia menginginkan pahala terbaik di sisi Allah.
Saat itu, Rasulullah saw. melarang sang sahabat untuk melakukannya lagi, dan memintanya untuk berbuka dan tidur selayaknya manusia yang memiliki kewajiban untuk memenuhi hak atas jasadnya, atas matanya, atas istrinya, dan atas tamunya.
Rasulullah awalnya menganjurkan untuk mengganti kebiasaan itu dengan puasa selama tiga hari setiap bulannya. Namun, sang sahabat merasa lebih kuat dan meminta tambahan, sehingga Rasulullah menyuruhnya melakukan puasa Daud.
ADVERTISEMENT

3. Puasa Sunah yang Paling Utama

Puasa Daud memiliki kedudukan sebagai puasa yang paling utama, karena amalan ini dikenal berat dan hanya mampu dilaksanakan secara konsisten oleh umat dengan iman yang kuat. Adapun dalil yang melandasi keutamaan ini, yaitu:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Daud ‘alaihissalam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari.” (HR. An-Nasa’i)
Puasa Daud dianggap utama dan berat karena ketika melakukannya, seorang Muslim harus bertahan dalam ujian di mana ia akan melakukan apa yang disenanginya satu hari dan berpisah pada hari berikutnya. Berikut adalah dasarnya:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Karena puasa Daud itu memberatkan jiwa dengan mendapati apa yang disenangi jiwa sehari, lalu sehari kemudian meninggalkannya.” (Syekh ‘Abdurra’uf al-Munawi, Faidhul Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir, juz 1, hal. 171)
ADVERTISEMENT

Keutamaan Menanamkan Niat

Ilustrasi untuk niat puasa Daud. Foto: Pexels/hello aesthe
Kedudukan niat dalam Islam sangatlah penting, bahkan hadis tentang niat disebut-sebut sebagai hadis pertama yang ditulis dalam deretan sabda Rasulullah saw. Sebagai wawasan, inilah beberapa keutamaan menanamkan niat:

1. Menjadi Penentu Sah dan Bernilainya Ibadah

Niat adalah faktor utama yang membedakan antara ibadah dan aktivitas biasa. Dalam Islam, suatu amalan tidak hanya dinilai dari bentuk lahiriahnya, tetapi juga dari niat yang mendasarinya. Dalam hal ini, Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى
Artinya: “Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Menguatkan Keikhlasan dalam Beribadah

Menanamkan niat yang lurus akan membantu seseorang menjaga keikhlasan dalam ibadahnya. Posisi ikhlas terdapat dalam hati dan menentukan diterima atau tidaknya ibadah seseorang. Allah Swt. berfirman tentang ini:
ADVERTISEMENT
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
Artinya: “Mereka tidak diperintahkan, kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus..." (QS. Al-Bayyinah: 5)

3. Mengubah Perbuatan Biasa menjadi Ibadah

Dengan niat yang benar, aktivitas sehari-hari bisa bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Misalnya, makan dengan niat menjaga kesehatan agar bisa beribadah lebih baik, atau bekerja dengan niat menafkahi keluarga. Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

4. Membantu Seseorang dalam Konsistensi Beribadah

Menanamkan niat sejak awal akan membantu seseorang lebih istikamah dalam menjalankan ibadah, dan keistikamahan ini begitu dicintai Allah Swt., meski amalnya kecil. Tentang keutamaan ini, Rasulullah saw. bersabda:
ADVERTISEMENT
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Mendatangkan Pahala meski Ibadah Tertunda

Seseorang yang berniat baik dan melakukannya mendapat pahala. Pun, seseorang yang memiliki niat kuat untuk beribadah tetapi terhalang oleh suatu kondisi tetap bisa mendapatkan pahala. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:
فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة
Artinya: “Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian ulasan mengenai bacaan niat puasa Daud dalam bahasa Arab beserta dalil dan keutamaannya. Semoga ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan menginspirasi umat untuk lebih giat melaksanakan ibadah wajib maupun sunah. (NF)
ADVERTISEMENT