Niat Puasa Syawal 2025 Lengkap dengan Tata Caranya

Ilustrasi niat puasa Syawal 2025. Foto: Pexels/Meruyert Gonullu

Di Bulan Syawal, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan puasa sunah selama enam hari. Untuk melaksanakannya, perlu untuk membaca niat. Maka dari itu, niat puasa Syawal 2025 perlu diketahui.

Selain itu, umat Islam juga perlu mengetahui tata cara puasa Syawal. Sebab, terdapat beberapa cara yang dapat dipilih untuk melaksanakan puasa yang satu ini.

Niat Puasa Syawal 2025 dalam Arab dan Latin

Ilustrasi niat puasa Syawal 2025. Foto: Pexels/Gül Işık

Syawal merupakan bulan dalam kalender Islam setelah Ramadan. Untuk mempertahankan amalan ibadah di Bulan Ramadan, Nabi Muhammad saw. memerintahkan umatnya untuk berpuasa selama enam hari.

Terlebih, keutamaan puasa selama enam hari di Bulan Syawal seperti berpuasa selama satu tahun. Seperti dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub, Nabi Muhammad saw. bersabda:

Sebagaimana puasa pada umumnya, umat Islam perlu membaca niat untuk menjalankan puasa Syawal. Untuk niat puasa Syawal 2025 yang dikutip dari laman nu.or.id sebagai berikut.

Tata Cara Puasa Syawal 2025

Ilustrasi niat puasa Syawal 2025. Foto: Pexels/DRAKE NICOLLS

Pada dasarnya, tata cara puasa Syawal seperti puasa pada umumnya, yakni menahan hawa dan napsu dari terbitnya fajar yang ditandai dengan azan subuh hingga terbenamnya matahari dengan waktu magrib.

Namun perbedaannya pada waktu pelaksanaannya. Dikutip dari laman nu.or.id, terdapat tiga cara melaksanakan puasa Syawal 2025, yakni dilakukan secara terus-menerus, yaitu dengan cara berpuasa enam hari secara terus-menerus tanpa terpisah, dimulai tanggal 2 hingga tanggal 7 bulan Syawal.

Pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah, dan Imam Ibnu Mubarak. Hal ini berdasarkan salah satu hadits Nabi saw:

Baca Juga: Apakah Puasa Syawal Boleh Tidak Berurutan? Inilah Penjelasan Hukumnya

Dengan mengetahui niat puasa Syawal 2025 dan tata caranya, tidak lagi kesulitan dalam mengerjakannya. Sehingga bisa mendapatkan keutamaan puasa sunah tersebut sekaligus mempertahankan amal ibadah yang sudah dibangun selama bulan Ramadan. (MZM)