Syarat Jamak Sholat beserta Tata Caranya

Ilustrasi Syarat Jamak Sholat, sumber gambar unsplash/Mufid Majnun

Syarat jamak sholat dan tata caranya perlu dipahami bagi umat muslim yang ingin melaksanakannya. Menjamak salat merupakan salah satu bentuk keringanan dan kemudahan yang diberikan oleh Allah Swt. dalam beribadah.

Salat ini dapat dikerjakan saat sedang haji, berpergian jauh, atau sedang sakit. Agar salat jamak yang dikerjakan sesuai syariat, penting sekali memahami syarat dan tata caranya.

Syarat Jamak Sholat yang Perlu Dipahami Umat Muslim

Ilustrasi Syarat Jamak Sholat, sumber gambar unsplash/Masjid Pogung Raya

Mengutip buku Tuntunan Praktis Akidah dan Fiqih Ibadah, Taufik Hidayat & Nur Rochim (2024), salat jamak menggabungkan dua salat fardu dalam satu waktu. Ibadah yang boleh digabungkan tersebut adalah zuhur dengan asar dan magrib dengan isya. Adapun syarat sholat jamak, yakni sebagai berikut.

Tata Cara Sholat Jamak untuk Disimak Umat Muslim

Ilustrasi Syarat Jamak Sholat, sumber gambar unsplash/Bimbingan Islam

Salat jamak dibedakan menjadi dua, yakni salat jamak takhir dan taqdim. Tata cara melaksanakannya, yakni sebagai berikut.

1. Tata Cara Salat Jamak Taqdim Zuhur dan Asar

Membaca niat jamak salat zuhur berikut ini.

Setelah mengerjakan salat zuhur, dilanjut melaksanakan salat aaar dengan membaca niat berikut.

2. Tata Cara Salat Jamak Takhir Magrib dan Isya

Membaca niat jamak salat magrib berikut.

Kemudian, dilanjut dengan sholat isya’ membaca niat di bawah ini.

3. Tata Cara Salat Jamak Takhir Zuhur dan Asar

Baca niat salat jamak asar berikut ini.

Setelah itu, dilanjut salat zuhur sambil membaca niat berikut.

4. Tata Cara Salat Jamak Takhir Magrib dan Isya

Baca niat salat jamak takhir Isya terlebih dahulu.

Lalu, dilanjutkan dengan salat magrib sembari membaca niat berikut.

Baca juga: Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh dan Fadilatnya Menurut Pandangan Islam

Syarat jamak sholat dan tata caranya yang dijelaskan di atas bisa dijadikan panduan oleh umat muslim. Dengan begitu, salat fardu bisa tetap dilakukan dan dianggap sah (DLA)