Konten dari Pengguna

Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah

Ahmad Baehaki
Seorang mahasiswa Universitas Pamulang jurusan Sastra Indonesia
20 Juni 2023 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Baehaki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peta Indonesia, foto : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta Indonesia, foto : pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tak hanya itu Indonesia juga mempunyai berbagai macam suku, ras, dan budaya. Sehingga terdapat berbagai macam bahasa daerah yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan hasil penelitian yang dilaksanakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI 2017, bahasa daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang telah teridentifikasi dan divalidasi adalah sebanyak 652 bahasa. Jumlah temuan bahasa daerah di Indonesia tersebut didapatkan berdasar dari pengamatan yang dilakukan di 2.452 daerah.
Sedangkan bila mengacu berdasarkan akumulasi persebaran bahasa daerah per provinsi, ternyata Indonesia tercatat memiliki 733 bahasa daerah. Meski begitu, untuk kategori tersebut (berdasarkan persebaran bahasa daerah per provinsi), bahasa daerah di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat masih belum semuanya teridentifikasi.
Melihat banyak sekali bahasa yang ada di Indonesia, kita seharusnya bangga dengan bahasa daerah yang beragam. Namun perlu kalian ketahui ada beberapa bahasa daerah yang hampir punah bahkan ada yang sudah punah.
Ilustrasi suku Indonesia, foto: pexels.com
Mengutip dari laman cnnindonesia.com Adapun bahasa daerah yang punah antara lain Bahasa Tandia dari Papua Barat, Bahasa Mawes dari Papua, dan Bahasa Ternateno dari Maluku Utara, Bahasa Kajeli/Kayeli, Bahasa Piru, Bahasa Moksela, Bahasa Palumata, Bahasa Hukumina, Bahasa Hoti, bahasa Serua, dan Bahasa Nila dari Maluku.
ADVERTISEMENT
Anak muda zaman sekarang lebih senang dan bangga menggunakan bahasa asing yang dianggap lebih modern dan keren, ketimbang bahasa daerah yang menurut mereka norak dan ketinggalan zaman.
Memang bukan masalah menggunakan bahasa Indonesia dan mahir menggunakan bahas asing. Boleh saja kita selalu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing, tapi perlu di ingat jika kita sebagai generasi muda bangsa ini tidak melestarikan bahasa daerah, lalau siapa?
Jangan sampai bahasa daerah sedikit-demi sedikit tergeser oleh beberapa bahasa asing. Kita sebagai warga negara Indonesia patutnya menjaga bahasa daerah, karena itu adalah warisan budaya yang perlu kita banggakan.
Mari mulai hari ini kita menjaga dan melestarikan bahasa daerah. Jangan lupa gunakan bahasa Indonesia, Kuasai bahasa asing, lestarikan bahas daerah. Jika bukan kita siapa lagi.
ADVERTISEMENT