Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Jubah Baru Untuk Pahlawan Perekonomian Nusantara
25 Desember 2022 13:24 WIB
Tulisan dari Bagas Brian Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebuah kutipan dari mantan Presiden Republik Indonesia B.J. Habibie tersebut seolah mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, untuk merenungi sejauh mana kita telah berkontribusi bagi pembangunan bangsa yang kita cintai. Salah satu aspek pembangunan yang dapat kita perhatikan adalah aspek ekonomi.
Menariknya satu pilar terpenting yang menopang perekonomian negara Indonesia sebenarnya bersumber dari masyarakat. Sektor ini adalah sektor UMKM. UMKM adalah usaha mikro, kecil dan menengah yang mayoritas dijalankan oleh masyarakat Indonesia. Menurut data dari Kementrian Koperasi dan UMKM, UMKM Indonesia memiliki kontribusi 61,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja Indonesia dengan jumlah hingga 117 juta pekerja. Sehingga dapat dibayangkan dari total 250 juta masyarakat Indonesia saat ini, hampir setengah dari penduduk menggantungkan kelangsungan hidup pribadi dan keluarganya dari bekerja di UMKM. Mengingat peran penting tersebut maka tidak heran bahwa UMKM dianggap menjadi sosok pahlawan perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT
Namun era teknologi kini mulai melemahkan peran UMKM dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan tren transaksi digital semakin meningkat sementara mayoritas UMKM masih menjalankan usahanya secara konvensional. Padahal nilai transaksi elektronik di Indonesia saat ini mencapai Rp. 227,8 Triliun, naik 20% dari tahun sebelumnya (data Bank Indonesia, 2022). Kemungkinan nilai ini akan terus meningkat sejalan dengan intensitas ketergantungan masyarakat dengan teknologi. Oleh karena itu selayaknya pahlawan, maka UMKM kini membutuhkan jubah baru untuk meningkatkan kekuatannya sebagai pahlawan perekonomian nasional.
Jubah itu adalah digitalisasi UMKM.
Digitalisasi UMKM dimaksudkan untuk memastikan UMKM dapat menjaga eksistensinya dan tetap berperan dalam mendukung perekonomian masyarakat di era teknologi. Setidaknya terdapat dua faktor yang dapat saling mengisi untuk memastikan tercapainya hasil optimal dalam proses digitalisasi UMKM.
ADVERTISEMENT
Faktor pertama adalah faktor fisik. Meliputi sarana prasarana teknologi, edukasi ketrampilan digital seperti digital marketing dan sistem pembayaran elektronik serta dukungan materiil lain. Faktor fisik ini akan menjadi dasar untuk mendorong percepatan perubahan ekosistem ekonomi dari konvensional ke dalam ekonomi digital.
Faktor kedua adalah psikologis masyarakat. Masyarakat sebagai aktor utama harus menanamkan sikap peduli terhadap perkembangan digital UMKM disekitar mereka. Masyarakat perlu memiliki keyakinan moral bahwa kebiasaan perilaku konsumsi di UMKM memberikan dampak positif pada roda perekonomian. Termasuk ditengah era teknologi masyarakat dapat mulai mengalihkan transaksi elektronik ke UMKM sekitar mereka yang telah melakukan digitalisasi usahanya. Melalui cara ini diharapkan sang pahlawan perekonomian nusantara mampu sekali lagi menopang perekonomian negara dengan jubah barunya.
ADVERTISEMENT