Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengejar Masa Depan di SD YPK Petrus Kafiar Manokwari
4 Februari 2019 11:23 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Tulisan dari Tim Balleo News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BalleoNews.com- Sunyi dan sederhana serta dikelilingi rerumputan liar dan perkebunan warga. demikianlah suasana yang menggambarkan keadaan dan suasana Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Petrus Kafiar, Amban Pantai, Manokwari.
Berdiri sejak juli 2015 diatas lahan seluas 1 Hektar, bisa dibilang SD YPK Petrus Kafiar jauh dari kata mewah untuk ukuran gedung Sekolah Dasar yang sudah berdiri 3 tahun lebih dan masih berdomisili diseputaran kota Manokwari.

ADVERTISEMENT
Salah satu guru honor di SD YPK Petrus Kafiar, Amelia Mambrasar,S.Pdk mengatakan, Keadaan gedung sekolah saat ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan tiga tahun lalu.
“Sebelum pindah disini, dulu waktu pertama perintisan kita pakai rumah salah satu murid, satu tahun kemudian pas ada lahan ini baru kita pindah”, tutur Amelia.
Meski keadaan sekolah terbilang sangat sederhana menurut Amelia, anak-anak didiknya sangat antusias untuk menerima pelajaran, kendati demikian menurutnya ada juga satu dua anak yang bolos bahkan jarang masuk sekolah. “Kalau yang sudah jarang masuk mereka biasa sudah malas jadi kadang kita jemput”, ungkap Amelia.
Menurutnya saat ini SD YPK Petrus Kafiar memiliki satu bangunan permanen yang digunakan untuk kelas 1 dan 2 dan ada empat bangunan yang terbuat dari papan dan triplek yang masing-masing digunakan untuk ruang guru, kelas 3, kelas 4 dan satu kelas lagi digunakan oleh kelas 5 dan 6. “karena jumlah muridnya sedikit kelas 1 dan 2 digabung, kelas 5 dan 6 juga digabung, tapi mereka punya pelajaran tidak digabung”, ujar Amelaia.
Sementara itu rekan sesama guru honor Amelia yang juga mengajar di sekolah tersebut, Adolfince Rumaseb, SE berharap dari Dinas Pendidikan atau dari Yayasan bisa segera membangunkan rumah dinas didekat lingkungan sekolah untuk guru-guru tinggal, menurutnya selain bisa mengurangi biaya transportasi guru-guru yang mengajar juga bisa hadir di sekolah lebih awal.
“Kita guru-guru semua tinggal jauh-jauh, saya di Arowi 1, Kepala Sekolah di Kampung Ambon, pokoknya semua guru yang mengajar disini hampir semua tinggalnya jauh, hanya 1 guru saja yang tinggal didekat sekolah”, ujar Adolfince.
Selain itu Adolfince juga sangat berharap kepada Yayasan agar bisa mempertimbangkan untuk segera menaikan jumlah gaji guru-guru honor, menurutnya jumlah gaji yang mereka terima saat ini sudah tidak cukup lagi untuk membiayai kebutuhan hidup. “ Sekarang 750 Ribu sudah tidak cukup untuk makan belum lagi biaya transportasi, apalagi dibayarkanya tiga bulan sekali”, Keluh Adolfince.
ADVERTISEMENT
Mengakhiri pembicaraan Amelia dan Adolfince kembali berharap agar kesejahteraan guru-guru honor bisa segera diperhatikan baik dari upah maupun dari tempat tinggal, “Kita tidak menuntut harus, tapi setidaknya salah satu bisa diperhatikan pemerintah atau Yayasan, ya walaupun nantinya belum dijawab tapi kita tetap mengajar, kasihan muri-murid kalau tidak ada guru”, tutup Amelia dan Adolfince.
Pewarta: Eldo