Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
BPS Kota Sorong Gelar FGD demi Mewujudkan Program Satu Data Indonesia
15 Februari 2022 16:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dalam rangka mengamankan data menuju satu data Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Sorong dan instansi terkait lainnya, yang berlangsung di Gedung L Jitmau kompleks Kantor Walikota Sorong, Selasa (15/2).
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Kota Sorong Merry mengatakan, tujuan dilaksanakannya FGD yaitu untuk menyamakan persepsi dan data.
"Dengan adanya kesamaan persepsi dan data, sehingga data yang dihasilkan oleh BPS benar-benar data yang sudah terkonfirmasi pada produsen data dalam hal ini organisasi perangkat daerah Kota Sorong," ungkapnya.
Menurut Merry, jika data yang dihasilkan sama maka ketika data tersebut dipublikasikan oleh pihak BPS untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan, sudah tidak ada lagi komplain dari produsen data.
"Badan Pusat Statistik melakukan ini untuk menuju program satu data Indonesia," tegasnya.
Kepala BPS Kota Sorong berharap OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Sorong dapat menyampaikan data-data sekunder yang dihasilkan, sehingga dapat dihimpun oleh BPS untuk dipublikasikan menuju satu data Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Data sekunder yang dihasilkan oleh organisasi perangkat daerah, sangat berguna bagi evaluasi dan perencanaan pembangunan daerah Kota Sorong," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sorong Yakob M. Karet menambahkan, dalam berbagai perumusan kebijakan, Pemerintah menggunakan data-data yang dihasilkan Badan Pusat Statistik.
"Tidak dapat dipungkiri hingga saat ini kondisi data di Indonesia umumnya dan Kota Sorong khususnya masih belum baik. Dimana masih terjadi perbedaan data statistik antar instansi," bebernya.
Demi terwujudnya satu data Indonesia, sambungnya, maka tentu saja diperlukan suatu wadah komunikasi dan koordinasi yang dapat digunakan oleh instansi daerah.