Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Masyarakat Aifat Timur Raya di Kabupaten Maybrat, Belum Nikmati Pembangunan
31 Maret 2021 14:13 WIB
ADVERTISEMENT
Sangat miris ketika daerah lain boleh menikmati pembangunan, namun di wilayah Aifat Timur Raya di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, mengeluh bertahun-tahun tidak pernah menikmati pembangunan, baik itu di bidang infrastruktur jalan, pendidikan dan juga kesehatan. Kondisi sekarang mereka hanya bisa mengandalkan uluran kepedulian dari pihak lain, pasalnya sudah berulang keluhan mereka sampaikan kepada pemerintah, namun tidak pernah dihiraukan seolah dianak tirikan dalam proses pembangunan.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor utama di wilayah tersebut adalah infrastruktur jalan yang sudah rusak parah, sehingga menyebabkan wilayah Aifat Timur Raya yang membawahi 4 distrik yakni Distrik Aifat Timur, Distrik Aifat Timur Tengah, Aifat Timur Selatan, dan Distrik Aifat Timur Jauh, tidak menikmati pelayanan kesehatan dan pendidikan dengan baik. Bahkan di beberapa kampung terlihat pendidikannya mati total alias tidak ada proses belajar mengajar di sana.
Dengan melihat kondisi yang sudah sangat memprihatinkan tersebut, Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Ayosami yang merupakan gabungan kaum intelektual muda dari wilayah Aifa Timur Raya, tergerak dan melakukan sebuah aksi damai di Alun-alun Aimas Kabupaten Sorong, untuk menunjukan bahwa pemerintah jangan mengabaikan dan menganaktirikan wilayah Aifat Timur Raya, tetapi mengganggap mereka sebagai bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Maybrat.
Sekretaris Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Ayosami Apolos Kosama menyebut bahwa pemerintahan Kabupaten Maybrat, Papua Barat telah gagal dalam pembangunan bagi masyarakat. Ia mengungkapkan sejak pemerintahan Maybrat itu hadir, wilayah Aifat Timur Raya belum tersentuh akan pembangunan, dibandingkan daerah lain yang ada di Kabupaten Maybrat.
ADVERTISEMENT
"Kami anggap bupati Maybrat ini gagal dalam pembangunan sejak jabatanya dua periode ini. Mungkin di daerah lain di Kabupaten Maybrat ada nampak pembangunan tapi di wilayah Aifat Timur Raya yakni Distrik Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Tengah, Aifat Timur Selatan, dan Aifat Timur Induk sendiri, miris tidak ada pembangunan sama sekali," ungkap Apolos melalui telepon selularnya, Selasa malam (30/3).
Dikatakanya pembangunan yang terlihat di wilayah Aifat Timur Raya ini pembangunan yang menggunakan dana dari pemerintah pusat yakni dana desa, dan juga jalan poros nasional atau jalan utama trans Papua itu menggunakan APBN. Sementara itu dana dari APBD Kabupaten Maybrat tidak pernah menikmati.
Lanjut Apolos, ada beberapa jalan lingkungan yang merupakan tanggungan APBD yang menghubungkan distrik dan kampung di wilayah Aifat Timur Raya yang belum diperhatikan ada 4 ruas jalan yakni jalan dari Kampung Tasimara sampai di Kampung Womba Distrik Aifat Timur Selatan, jalan dari kampung Ayata ke kampung Aifam distrik Aifat Timur Tengah, jalan dari Kampung Wakom ke Anesra Distrik Aifat Timur Jauh, dan jalan dari kampung Aisa ke Kampung Makiri Distrik Aifat Timur Selatan. "Jalan-jalan ini rusak cukup parah, dan sudah pernah dikerjakan oleh pemerintah menggunakan APBD, tapi sebatas bongkar dan tidak ada peningkatan, sehingga kembali hancur dan bahkan pohon sudah tumbuh kembali dan menyebabkan kendaraan tidak bisa lalui," ujar Apolos.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan selain Infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan di wilayah Aifat Timur Raya ini belum mendapat sentuhan yang maksimal. Dikatakanya wilayah pelosok seperti wilayah Womba, Makiri, Aifam, dan Saut Fambu pendidikannya Mati total. "Makiri dan Womba ini aktifitas belajar mengajar di hampir tidak ada. Faktor yang mempengaruhi adalah akses jalan yang sulit dan bahkan jalanya tidak sampai, bagaimana guru mau betah di sana. Akibat dari jalan yang sulit, maka masyarakat hanya mengandalkan perahu melalui sungai Kamundan," terangnya.
Selain akses jalan yang menyebabkan pendidikan mati, sambung dia, adapun fasilitas penunjang seperti perumahan guru belum dibangun dengan baik. "Bupati Bernard Sagrim pernah berkunjung ke Aifat Timur Jauh, dan berjanjanji akan membangun sekolah Framnewei, dan janji itu di tunggu sampai kepalah sekolahnya sudah meninggal kemarin juga belum terwujud. Sekolah itu masih gubuk sampai sekarang," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Bidang Kesehatan, tambah dia, dari 4 distrik yang ada di Wilayah Aifat Timur Raya, hanya punya satu puskesmas yang ada di Aisa distrik Aifat Timur, disertai fasilitas pendukung yang sama sekali belum tersedia. "Perumahan tenaga medis tidak ada, tenaga kesehatan juga tidak ada di sana. Sehingga ini sangat disayangkan apabila ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, namun tidak ada," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa semua keluhan masyarakat Aifat Timur Raya ini sudah disampaikan kepada DPRD Yanga mana ada keterwakilan 3 orang anggota DPRD, dan DPRD juga sudah sampaikan dalam pembahasan APBD induk dan perubahan, dan tidak ada satupun aspirasi masyarakat yang ditanggapi oleh pemerintah Kabupaten Maybrat. "Perwakilan DPRD kami sampaikan sampai cape juga tidak direspon. Kepala Distrik bahwa dokumen hasil Muskam, Musdik sampai naik pada Musrembang di tingkat Kabupaten dengan program prioritas yang sebenarnya menjadi kebutuhan utama masyarakat di Aifat Timur Raya juga tidak ada satupun yang terjawab," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Hasil keluhan ini seolah diabaikan, dibiarkan, dan didiamkan, sehingga menyebabkan banyak infrastruktur jalan yang rusak parah tidak bisa dilalui kecuali, banyak jembatan yang sudah ambruk, dan akhirnya dapat menghentikan dan membuat masyarakat Aifat Timur Raya tidak berdaya lagi, seolah hanya mengandalkan uluran tangan tuhan.