Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Mengenal Pisang Tongkat Langit Asal Fakfak yang Kaya Akan Vitamin
7 November 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pisang tongkat langit (musa troglodytarum) merupakan jenis pisang yang unik, tidak seperti pisang pada umumnya. Pisang tongkat langit memiliki tangkai buah tegak lurus ke langit.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan, Hari Suroto, peneliti Balai Aerkologi Papua. Ia mengungkapkan, pisang tongkat langit tumbuh dan mudah dijumpai di Pulau Kapotar, sebuah pulau kecil di Teluk Cenderawasih, Distrik Kepulauan Moora, Kabupaten Nabire, Papua.
"Data terbaru menunjukan bahwa pisang tongkat langit juga ditemukan di Fakfak, Papua Barat. Hal ini berdasarkan buah pisang tongkat langit yang dijual secara sistem barter di Pasar Mambuni Buni, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak," katanya.
Ia melanjutkan, Pasar Mambuni Buni, hingga saat ini masih melestarikan sistem barter. Pisang tongkat langit ditanam di lahan semi hutan atau tumbuh secara alami di hutan Fakfak.
"Tinggi tanaman pisang tongkat langit, rata-rata lima hingga tujuh meter, batangnya tegak lurus, sedangkan buahnya menengadah ke langit," bebernya.
ADVERTISEMENT
Buah pisang tongkat langit berukuran panjang sekitar 20 -30 cm dengan diameter 5 – 10 cm. Buah pisang tongkat langit berkulit tebal, daging buah berwarna oranye, saat dimakan berasa mentega lembut dan tidak terlalu manis.
Katanya lagi, buah pisang tongkat langit berwarna oranye, karena mengandung betakaroten yang sangat tinggi.
Betakaroten merupakan zat kaya vitamin A yang umumnya dijumpai pada wortel. Pisang tongkat langit terdapat sekitar 4960 µg betakaroten per 100 gram. Hanya dengan mengonsumsi 250 gram pisang tongkat langit, kebutuhan akan vitamin A perhari seseorang akan terpenuhi.
Pisang muda kulitnya berwarna hijau, pisang tua siap panen kulitnya berwarna kuning tua
Pisang ini merupakan tumbuhan endemik Nugini dan Melanesia. Pada masa prasejarah, pisang ini banyak dibudidayakan bersama sukun, buah merah, tebu dan keladi.
ADVERTISEMENT