Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Tercatat Negatif, Stafsus Presiden Dorong UMKM

Konten Media Partner
17 Juni 2021 13:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stafsus Billy Mambrasar saat mengunjungi Papua Barat
zoom-in-whitePerbesar
Stafsus Billy Mambrasar saat mengunjungi Papua Barat
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar, memaparkan langkah-langkah strategis untuk membangun perindustrian dan perdagangan di Papua Barat, dalam rangka mensejahterakan Orang Asli Papua (OAP).
ADVERTISEMENT
Billy Mambrasar mengungkapkan berdasarkan data dan laporan perekonomian Provinsi Papua Barat dari BI pada bulan November 2020 menunjukkan perdagangan Papua Barat yang terukur dari net ekspor antar provinsi tercatat negatif, yang artinya Papua Barat lebih banyak menerima barang/jasa dari daerah lain daripada mengirim. Laporan yang sama juga menujukkan bahwa Provinsi Papua Barat, per November 2020 masih dikatakan provinsi berbasis net impor.
Kunjungan Stafsus Presiden Jokowi di Papua Barat
“Apabila sektor perindustrian dan perdagangan ini tidak stimulasi untuk bertumbuh, uang keluar dari Provinsi Papua Barat masih lebih banyak dari uang yang masuk. Bila hal ini terus terjadi, maka kesejahteraan di provinsi, khususnya yang dirasakan oleh masyarakat Papua, tidak akan terwujud,” Billy Mambrasar, pada Kamis (16/6).
Billy Mambrasar juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo, tentang pengembangan industri harus terus didorong untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk Papua dan Papua Barat.
Provinsi Papua Barat dari BI pada bulan November 2020 menunjukkan perdagangan Papua Barat yang terukur dari net ekspor
"Amanah percepatan pembangunan Papua, khususnya melalui percepatan sektor ekonomi tersebut tertuang dalam Inpres No. 9 Tahun 2020. Turunan dari Inpres tersebut, adalah rencana aksi, yang berisikan program dan langkah konkrit untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan, termasuk dari sektor perdagangan, dan perindustrian," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Billy Mambrasar menambahkan ada beberapa strategi yang harus dilakukan untuk mendorong percepatan dan pertumbuhan industri yang inklusif, diantaranya, memberikan insentif hadirnya industri besar di Provinsi Papua Barat dengan kebijakan atau insentif fiskal lainnya. Selain itu juga membuat sistem, kebijakan, perangkat hukum yang memfasilitasi kemitraan industri dan perdagangan besar dan bisnis-bisnis kecil UMKM milik masyarakat Papua, agar kehadiran industri besar tersebut dapat menghidupkan bisnis-bisnis kecil.
Billy Mambrasar juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo, tentang pengembangan industri
"Mendorong pembangunan industri pendukung di daerah, yang dapat memberikan nilai tambah, dan dampak berganda (multiplier effect), yang dapat meningkatkan perputaran uang di Masyarakat Papua Barat. Tetap menjaga azas lingkungan hidup, serta selektif dalam memilih industri yang masuk, yang tidak merusak lingkungan, dan adat budaya orang asli Papua, tetapi mendorong dan mengangkat harkat dan martabatnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Provinsi Papua Barat, George Yarranga mengatakan kehadiran Stafsus Presiden Billy Mambrasar merepresentasikan kehadiran Presiden untuk mendorong percepatan pembangunan di Papua Barat. ia menambahkan akan ada kolaborasi strategi pertumbuhan industri dan perdagangan Provinsi Papua Barat, antar Dinas Perindag Provinsi dengan Stafsus Billy Mambasar.
“Kita berharap kaka Billy selaku stafsus presiden, sebagai motivator kepada generasi muda dan berbagi pengalaman kepada kaum muda yang memilik prestasi. Banyak pengalaman yang sudah kita lihat seprti webinar atau hubungan antar lembaga banyak yang kami dapatkan. Pak Zul dari Bapenas (Zulfakar - Kementerian PPN/Bappenas) bilang kalau rapat dengan pemerintah pusat, kalau kaka Billy hadir semua didorong lancar. Dia bisa merajut apa yang menjadi penghubung kebutuhan khusus Papua dan Papua Barat,”ujar Yarrangga.
ADVERTISEMENT