Tanggapan para Tokoh Agama Usai Insiden Penganiayaan Ustaz di Sorong Selatan

Konten Media Partner
15 Agustus 2022 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pastor Paroki ST. Albertus Agung, Pastor Zepto Polii saat menghadiri kegiatan FKUB
zoom-in-whitePerbesar
Pastor Paroki ST. Albertus Agung, Pastor Zepto Polii saat menghadiri kegiatan FKUB
ADVERTISEMENT
Para tokoh lintas agama menyikapi persoalan penganiayaan yang dilakukan salah satu remaja terhadap ustaz di Sorong Selatan. Pemerintah daerah bersama tokoh masyarakat melakukan pertemuan. Dalam pertemuan itu, mereka menyatakan komitmen bersama untuk menghormati proses hukum yang tengah berlangsung.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Ahmad Samsudin, Anggota DPRD Kabupaten Sorong Selatan dari Praksi PKS. Ia menegaskan tingkat toleransi paling tinggi dan zona damai terdapat di wilayah Sorong Selatan.
" Mari kita jaga dan rawat kedamaian di Sorong Selatan. Kami minta masyarakat muslim agar kasus ini diusut tuntas dan ditelusuri motif dalam kasus ini. Bahwa kasus ini menjadi pembelajaran sehingga ke depan tidak terulang kembali," tegasnya.
Tampak Bupati Sorong Selatan bersama Kapolres dan Dandim
Sementara itu, Ketua DAS Sorong Selatan, Michael Momo, mengungkapkan penganiayaan ini berawal dari minuman keras. Sehingga pihak kepolisian diminta untuk memberantas minuman keras di Sorong Selatan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf mewakili 3 suku besar.
" Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat muslim di Sorong Selatan dan mari kita rajut kembali perdamaian di Sorong Selatan," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sekretaris MUI Sorong Selatan, Rifai Rumalean, mengungkapkan pihaknya sangat mengutuk keras penganiayaan tersebut.
"Kejadian murni tindak pidana penganiayaan, sehingga perlu dilakukan penidakan hukum. Hal itu agar ke depan tidak terulang kembali. Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan media sosial harus bijak dalam menyikapi kejadian ini," tegasnya.
Suasana FKUB Sorong Selatan
Senada juga diungkapkan, Ketua Dewan Masjid Indonesia Sorong Selatan, H. Aris. Ia mengungkapkan agar pemerintah daerah diharapkan mempunyai kepedulian terhadap keluarga korban.
Sementara itu, Ketua Muhammadiyah Sorong Selatan, M. Gandhi Siradjuddin, mengungkapkan adanya penandatanganan kesepakatan pemberantasan miras di Sorong Selatan.
"Kita berharap agar adanya penandatangan bersama untuk bertanggung jawab terkait dengan miras. Sehingga jika peristiwa serupa terulang kembali maka ada risiko," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pastor Paroki ST. Albertus Agung, Pastor Zepto Polii, mengungkapkan peristiwa yang menimpa usatz tersebut merupakan perbuatan yang sangat keji.
"Kita melihat di sini bahwa perilaku yang menimpa ustaz Masjid Ar Rahman Kabupaten Sorong Selatan ini merupakan perbuatan yang sangat keji. Saya rasa tidak pantas karena posisi orang sedang melaksanakan ibadah salat tiba tiba di pukul dengan tidak wajar. Jadi kami sampaikan di sini harus di proses sesuai aturan yang berlaku agar tidak terjadi kembali di tengah tengah masyarakat Kabupaten Sorong Selatan," tegasnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Kapolres Sorong Selatan untuk bertindak cepat menangkap pelaku pemukulan imam mesjid Ar Rahman. Dengan langkah cepat itu dapat meredam amarah masyarakat Kabupaten Sorong Selatan.
ADVERTISEMENT
"Ini yang kita harus jaga bersama bahwa saling menghargai antara semasa umat beragama yang ada di wilayah Kabupaten Sorong Selatan sangat penting yang sudah rukun sejak dahulu yang sudah diwariskan oleh leluhur kita yang ada wilayah Kabupaten Sorong Selatan," tutupnya.