Gadis Albino yang Ingin Diperlakukan Sama

Ilmining Mandiri
Student at University of Muhammadiyah Yogyakarta Communication Science Department
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2023 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilmining Mandiri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Linda dan teman-temannya (Sumber : Gendis, Rabu 15/02/2023)
zoom-in-whitePerbesar
Linda dan teman-temannya (Sumber : Gendis, Rabu 15/02/2023)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Linda (13), adalah seorang gadis Albino yang berasal dari Demak, Jawa Tengah. Gadis ini sedang menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di daerah Madiun, Jawa Timur. Linda mengaku pindah ke Madiun karena mengikuti pekerjaan orang tua yang sering kali berpindah-pindah.
ADVERTISEMENT
"Aku pindah ke Madiun karena aku ngikut orang tua, kak. Papa ku kerjanya pindah-pindah dan sekarang di Nganjuk jadi aku sekolah disini biar lebih dekat sama rumah," ujar Linda di sekolahnya (Rabu, 15/02/2023).
Linda mengaku pernah di bully semasa ia bersekolah di taman kanak-kanak dan saat berada di jenjang sekolah dasar. Saat berada di taman kanak-kanak Linda kerap pindah dari sekolah satu ke sekolah lainnya. Ia mengungkapkan jika bully dari temannya membuat gadis ini merasa tidak nyaman dan tidak aman.
Linda dan teman-temannya foto bersama (Sumber : Gendis, Rabu 15/02/2023)
"Aku pernah dibully sampai mata ku dilemparin pasir kak, aku juga pernah dicubit, dijambak, dipukul pas aku TK. Setelah itu ternyata teman SD ku juga nge bully aku tapi bedanya secara verbal. Mereka bilang aku anak yatim sampai ngatain kulit ku kulit mayat," jelas gadis ini.
ADVERTISEMENT
Gadis 13 tahun ini mengaku bahwa saat terjadi pembullyan tersebut ia merasa tidak keberatan dengan kalimat candaan yang dilontarkan oleh temannya mengenai fisik yang ia miliki. Namun, Linda mulai merasa risih dan tidak nyaman ketika banyak yang menyentuh dan membullynya sampai ke fisik.
Linda berkata bahwa, saat ini dia hanya ingin dianggap seperti orang pada umumnya. Gadis ini tidak ingin dianggap spesial ataupun berbeda dari manusia kebanyakan. Kulitnya memang sensitif saat terkena panas dan mata biru indahnya yang sensitif juga saat terkena sinar matahari tidak menjadi alasan Linda ingin dianggap berbeda dari anak sebayanya.
Saat sesi wawancara saya juga bertanya kepada salah satu guru di sekolah Linda. Guru tersebut mengatakan bahwa Linda adalah anak yang pintar dan cerdas, ia hanya tidak nyaman dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukungnya sehingga gadis ini merasa tertekan dan kurang nyaman.
ADVERTISEMENT
Linda mengaku sudah sangat nyaman berada di sekolahnya saat ini. Dia berkata bahwa, guru dan teman yang ada di sekolah ini sangat terbuka dan menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Linda mengaku bahagia bersekolah di sekolahnya yang baru. Gadis ini berharap bahwa anak yang memiliki keadaan spesial yang sama dengannya akan lebih diterima oleh lingkungan.