Awal Ramadhan, Observatorium Bosscha Amati Hilal di Kupang dan Lembang

Konten Media Partner
5 Mei 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembang. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembang. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Menjelang Ramadhan tahun ini, institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali melakukan pengamatan bulan sabit muda (hilal).
ADVERTISEMENT
Hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal ini akan disampaikan kepada pemerintah yang berwenang menentukan awal Ramadhan.
Humas Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty, mengatakan pengamatan hilal dimulai sejak pagi Minggu (5/5). Tujuannya untuk mengamati bulan sabit penanda beralihnya bulan Syaban ke bulan Ramadhan 1440 H.
“Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dan di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 5 Mei 2019,” kata Yatny Yulianty, saat dikonfirmasi, Minggu (5/5).
Kegiatan pengamatan di dua tempat tersebut akan berlangsung hingga bulan terbenam di ufuk barat. Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadhan 1440 H.
ADVERTISEMENT
“Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam ini disebut sebagai hilal,” terangnya.
Mengenai pengamatan di Kupang, ia menjelaskan, merupakan lanjutan kerja sama Observatorium Bosscha dengan Kementerian Agama Republik Indonesia Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Ditjen Bimas Islam, dan didukung oleh tim dari Universitas Nusa Cendana (UNDANA) dan pegiat pendidikan astronomi di Kupang dengan dukungan instrumen dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Pengamatan dilakukan di kampus Universitas Nusa Cendana (UNDANA), tepatnya di rooftop Asrama Rusunawa PPG UNDANA. Pengamatan di Observatorium Bosscha dan di Kupang menggunakan teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor dan detektor kamera berbasis CCD, yang dilanjutkan dengan proses pengolahan citra.
ADVERTISEMENT
“Observatorium Bosscha juga menyediakan satu perangkat teleskop dilengkapi lensa okuler untuk digunakan langsung oleh masyarakat yang ingin melihat,” katanya.
Selain itu, masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id. (Iman Herdiana)