Berwisata Sambil Belajar Sejarah di Jalan Braga, Bandung

Konten Media Partner
25 Agustus 2019 23:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Ninis/bandungkiwari.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Ninis/bandungkiwari.com
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Mentari pagi belum tinggi saat anak-anak muda itu berkumpul di Rumah Baca, Minggu (25/8) pagi. Mereka terlihat bersemangat karena sebentar lagi akan berjalan-jalan menyusuri sudut-sudut perkampungan di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, serta beberapa tempat lain di pusat Kota Kembang.
ADVERTISEMENT
Acara bertajuk Braga Real Tour season II ini merupakan kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Creavill Bandung. Pada kegiatan kali ini, Creavill Bandung berkolaborasi dengan Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika (SMKAA) dan relawan dari Kelurahan Braga sebagai kader lokal.
Braga Real Tour season II ini merupakan salah satu program dari Creavill Bandung yang bertujuan untuk mengajak para peserta merasakan dan melihat bagaimana cerita di balik Braga yang belum banyak diketahui oleh orang banyak,” tutur Rindra Nuriza, Ketua Creavill Bandung.
Rindra menjelaskan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan sekaligus menggali potensi-potensi yang ada di wilayah Braga seperti potensi sejarahnya dengan cara menjadikannya sebagai desa binaan.
“Letaknya yang berada di pusat kota memudahkan dijangkau oleh para peserta,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan diawali dengan berkumpulnya para peserta yang sebelumnya telah mendaftar yang kemudian dibagi menjadi empat kelompok dengan didampingi oleh team leader dan juga kader lokal yang akan menjadi tour guide selama kegiatan berlangsung. Para peserta berasal dari berbagai kalangan, kebanyakan dari mereka adalah orang luar Bandung yang tinggal di Bandung dan tertarik akan wisata sejarahnya. Tur dibagi menjadi dua sesi, pertama yaitu slum tour dan kedua yakni historical tour.
Pada sesi pertama yaitu slum tour, para peserta diajak berkeliling menelusuri jalan-jalan kecil di tengah tingginya gedung-gedung di Jalan Braga. Oda, salah satu kader lokal, bercerita tentang bagaimana kehidupan sehari-hari warga Kelurahan Braga. Dia juga memperlihatkan betapa kontras kondisi ekonomi yang terjadi di dalamnya dibandingkan dengan gedung pencakar langit yang mengelilingi kawasan itu.
ADVERTISEMENT
“Bak langit dan bumi,” katanya.
Ketika berkeliling, para peserta diperlihatkan realita kehidupan masyarakat yang berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat di kota besar, terutama perekonomiannya. Di sini, para peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan warga lokal yang tinggal di sekitaran Kelurahan Braga.
Berjalan lebih jauh, para peserta disajikan beberapa gambar mural yang indah dengan motif dan warna yang ceria. Di sepanjang perjalanan mengitari sudut-sudut Kelurahan Braga, kader lokal juga menjelaskan beberapa sejarah dari penamaan jalan, gedung dan infrastruktur di Braga yang masih kental akan gaya Eropa. Beberapa kali juga para peserta melewati Sungai Cikapundung yang menjadi salah satu sungai terpanjang di Jawa Barat.
Setelah puas berkeliling RW 3, RW 4, RW 7, dan RW 8, Kelurahan Braga, para peserta diajak kembali berkumpul di Rumah Baca untuk istirahat dan makan siang. Setelah itu, peserta diajak masuk ke sesi kedua yaitu historical tour.
Pada sesi ini para peserta diajak berkeliling memasuki tempat-tempat bersejarah yang berada di kawasan Braga dan Jalan Asia Afrika seperti Gedung Merdeka, Gedung Majestic, Gedung OSCB NISP, Hotel Savoy Homann, Tugu Dasasila Bandung, Hotel Prama Preanger, Titik 0 KM, Kantor PR, Kimia Farma, Bank BJB, Situs Eks Penjara Banceuy, PT. Pos, dan Alun-alun Bandung.
ADVERTISEMENT
Pada sesi historical tour ini, anggota SMKAA menjadi tour guide menemani para peserta berkeliling. Mereka menceritakan dan menjelaskan sejarah yang ada pada tempat-tempat tersebut.
Setelah melewati berbagai macam rangkaian kegiatan, Braga Real Tour season II ini berakhir pada sore hari. Tanggapan dan respons yang positif ditunjukkan oleh para peserta yang mengikuti jalan-jalan unik ini. Para peserta terlihat sangat puas dan antusias mengikuti setiap rangkaian acaranya, ditambah lagi mereka banyak mendapatkan pelajaran, wawasan baru, pengalaman, dan teman baru di sana.
Angga, Ketua Pelaksana Braga Real Tour season II, berharap para peserta dapat menyadari kondisi sosial yang kontras di Braga.
“Ke depannya, mudah-mudahan lebih banyak warga lokal Braga yang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, karena Creavil hanya sebatas fasilitator saja,” katanya . (Ninis)
ADVERTISEMENT