Bandung Resmi Punya Jalan Majapahit dan Hayam Wuruk

Konten Media Partner
15 Mei 2018 9:35 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandung Resmi Punya Jalan Majapahit dan Hayam Wuruk
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Situsi lalulintas di kota tua Jalan Braga, Bandung. (Foto: Iman Herdiana/Bandungkiwari.com)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Di Kota Bandung kini resmi ada jalan dengan nama Hayam Wuruk dan Jalan Majapahit. Posisinya di sisi barat lapangan Gasibu untuk Jalan Majapahit, dan Jalan Hayam Wuruk mengganti nama Jalan Cimandiri di sisi barat Gedung Sate.
Penetapan nama Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Kota Bandung, Jawa Barat, itu menjadi pertanda baiknya hubungan antara masyarakat Jawa dan Sunda. Rekonsiliasi ini menjadi catatan sejarah bagi suku terbesar pertama dan kedua di Indonesia.
Hal itu terungkap dalam pembukaan Harmoni Budaya Jawa-Sunda 2018, serta peresmian Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk yang berlangsung di Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (11/5/2018), seperti dikutip dari siaran pers yang diterima redaksi Bandungkiwari.com.
ADVERTISEMENT
"Putri Raja memakai mahkota, kilaunya menawan mata, Harmoni Budaya Jawa-Sunda bukti kebhinekaan Indonesia," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dalam pantunnya mengawali sambutan acara tersebut.
"Berwisata ke Kota Surabaya, pulangnya mampir di Yogyakarta, mari kita lakukan rekonsiliasi budaya, untuk kemajuan bangsa tercinta," tambahnya.
Aher mengatakan, penamaan jalan tersebut menjadi langkah awal rekonsiliasi antara Sunda dan Jawa. Ini merupakan langkah konkrit anak bangsa untuk semakin memperkuat harmonisnya kebhinekaan di NKRI.
"Kebhinekaan dari suku bangsa terbesar kesatu dan kedua yang ada di NKRI, yaitu Jawa dan Sunda," ujar Aher.
"Ini adalah sejarah baru dan titik baru untuk menatap masa depan yang lebih baik," kata Aher.
"Mari kita bangun masa depan kita yang baik secara bersama-sama lewat rekonsiliasi budaya Sunda-Jawa dan Jawa-Sunda pada hari ini," ajaknya.
ADVERTISEMENT
Rekonsiliasi budaya melalui simbol penamaan jalan ini, awalnya diinisiasi oleh Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pada 3 Oktober 2017 lalu, secara resmi nama Jalan Pajajaran dan Jalan Prabu Siliwangi ada di Yogyakarta.
Untuk melanjutkan rekonsiliasi ini, pada 6 Maret 2018 diresmikan pula nama Jalan Sunda dan Jalan Prabu Siliwangi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Dan hari ini adalah gong dari rekonsiliasi budaya Jawa-Sunda, Sunda-Jawa. Kita resmikan nama Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Kota Bandung, Jawa Barat,” tutur Aher.
Untuk diketahui, penamaan jalan tersebut tak lepas dari sejarah perang Sunda-Jawa di wilayah Bubat pada 1357. Peristiwa ini secara emosi mengganggu hubungan suku Jawa dan Sunda.
ADVERTISEMENT
Selain peresmian Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk, diresmikan pula Jalan Citaresmi yang mengganti nama Jalan Pusdai di depan Masjid Pusdai, Bandung. Nama Citraresmi diambil dari Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Kerajaan Sunda. Citraresmi hendak dipersunting Hayam Wuruk. Namun gagal karena Perang Bubat. (Iman Herdiana)