Konten Media Partner

Forum Lintas Agama Ingatkan Pemprov Jabar Lindungi Kaum Minoritas

12 Oktober 2018 14:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Forum Lintas Agama Ingatkan Pemprov Jabar Lindungi Kaum Minoritas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Simbol multikultur Indonesia (DamailahRI via Kumparan)
BANDUNG, bandungkiwari - Forum Lintas Agama Deklasari Sancang (FLADS) menyatakan, kelompok minoritas agama dan berkeyakinan harus mendapat perlindungan penuh dari pemerintah. Hal ini disebabkan sampai kini khususnya di Jawa Barat dan pada umumnya Indonesia, kelompok minoritas masih mengalami diskriminasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua FLADS Kiagus Zaenal Mubarok diskriminasi soal kebebasan beragama dan berkeyakinan, tidak hanya terjadi kepada kelompok agama di luar enam agama yang diakui oleh negara. Namun jelas Zaenal, terjadi juga pada kelompok masyarakat adat.
"Yang selama ini bagi mereka didalam konteks hak - hak sipilnya, misalkan agama saja didalam KTP itukan belum selesai juga. Jadi kita melihatnya secara keseluruhan, itu harus mendapatkan perlindungan dari semua," kata Zaenal di Bandung, Jumat (12/10/2018).
Zaenal mengatakan keputusan negara yang hanya mengakui adanya enam agama di Indonesia dianggap menjadi kontroversi, mengingat banyaknya kelompok masyarakat adat yang memiliki keyakinan berbeda. Hal itu menjadi pemicu terjadinya diskriminasi dalam pelaksanaan mendapatkan hak sipil.
Zaenal mengaku selain masalah agama, banyak faktor lain pemicu diskriminasi terhadap kelompok minoritas, salah satunya masalah etnisitas.
ADVERTISEMENT
"Hak-hak agama lokal yang ada di Indonesia, selalu menjadi permasalahan seolah-olah bahwa mereka itu bukan kelompok mayoritas," ujar Zaenal.
FLADS meminta kepala daerah Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum harus melakukan sosialisasi atau pendidikan terhadap masyarakat soal ha-hak kelompok masyarakat minoritas.
Alasannya, saat memasuki tahapan Pemilu, seringkali tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas terjadi. (Arie Nugraha)