Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Foto: Saat Tari Ketuk Tilu 'Mengetuk' Keberagaman Budaya Kita
1 September 2019 22:47 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Pelataran Gedung Sate, Kota Bandung, diramaikan ratusan orang berpakaian tradisional pada Minggu pagi yang cerah (1/9). Wajah ceria terpancar dari keriput wajah bekas 'pertempuran' dengan matahari dan tawa renyah bocah menghangatkan pagi.
Mereka hadir dengan kebaya penuh warna, tidak tertinggal kacamata hitam menempel manis pada lapisan bedak dan gincu tebal. Usia senja tak mengurungkan kaki bergerak. Persendian tangan yang dihinggapi kolesterol tak mampu melawan irama tradisi yang menggerakkan tubuh.
Pagi itu kota Kota Bandung menerima Tantangan Menari Ketuk Tilu. Salah satu seni tari yang mulai terlupakan di tanahnya sendiri. Tantangan Menari Ketuk Tilu merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke=74 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tantangan terbesar saat 74 tahun Indonesia merdeka adalah menguatnya intoleransi dan ketegangan beragama akibat politik identitas yang membuat sekat-sekat perbedaan tajam pada masyarakat.
Kegelisahan terhadap ancaman intoleransi membuat gerakan masyarakat di berbagai kota melakukan advokasi. Wujudnya dengan gerakan melestarikan budaya asli untuk menjaga Pancasila sebagai pemersatu keragaman identitas bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah sukses di Jakarta, menyelenggarakan flashmob #JakartaCokekan, Komunitas INDONESIA.ID Jakarta, telah melibatkan 300 penari perempuan yang datang dari beragam latar belakang profesi dan lintas usia pada 18 Agustus 2019.
Selanjutnya, Kota Bandung adalah kota pertama yang menyambut tantangan untuk menyelenggarakan tarian bersama Ketuk Tilu dengan tajuk "Seberapa Indonesianya Kamu?".
Acara yang diselenggarakan komunitas Rumpun Indonesia bersama INDONESIA.ID ini diikuti sebanyak lebih dari 700 penari dari pelbagai daerah di Jawa Barat.
Melalui jembatan Menari Ketuk Tilu bersama diharapkan masyarakat luas menyadari kembali pentingnya gerakan budaya sebagai pemersatu perbedaan untuk menghargai keberagaman ekspresi dan menghargai toleransi di bumi Nusantara.
Acara menari ini tidak berhenti di Kota Bandung. Selanjutnya, Bandung akan menantang Kota Medan untuk melakukan hal yang sama dan diharapkan dapat meluas diselenggarakan di pelbagai kota di Indonesia.
Berangkat dari kalimat "Seberapa Indonesianya Kamu?", semoga menjadi harapan baru untuk mengaitkan kembali simpul ke-Indonesia-an. (Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT