Kenali Gejala Kanker, Tumor Ganas yang Bisa Menyebar ke Organ Lain

Konten Media Partner
19 November 2019 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: pixabay.com
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Seorang bocah berusia sebelas tahun, RS, dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung karena menderita kanker hati stadium 4. Anak kelas IV Sekolah Dasar itu dibawa menggunakan sepeda motor dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan penjelasan tim medis RS Hasan Sadikin, saat ini RS masih berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menjalani operasi. Pasalnya, kanker yang dialaminya berada di kedua livernya.
Sebenarnya, apa sih kanker itu? Tidak ada salahnya kita kenali gejalanya.
Setiap manusia pada dasarnya punya potensi mengidap penyakit kanker. Bahkan, penyakit kanker bisa dialami oleh seseorang tanpa memandang usia. Secara alamiah tubuh manusia telah memiliki keseimbangan antara faktor penyebab kanker dan faktor penghambat terjadinya kanker tersebut.
"Kalau keseimbangan ini terganggu, jadilah kanker," ujar Kepala KSM Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Dr dr Susi Susanah, SpAK, M Kes, Senin (18/11). Bahkan, ia menyebutkan adanya kasus bayi pengidap kanker sejak di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, bahwa kanker merupakan tumor ganas, yang mana tumor adalah sebuah benjolan yang ada di tubuh. Ia juga menyebutkan, bahwa pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang terdapat pada tumor tidak bisa diatur oleh mekanisme tubuh.
"Tumor ganas (kanker) ada beberapa kriteria, dia bisa berinfiltrasi, masuk ke sel-sel lain, dia metastase, punya anak sebar dan jauh dari tumor asalnya," tutur Susi.
Penyebaran tersebut dapat melalui pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa pasien anak penderita kanker datang ke rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut dan sel kankernya sudah menyebar ke organ lainnya, seperti yang dialami RS.
"Kanker pada anak itu memang berat, tapi kalau ditemukan pada stadium awal itu bisa diobati. Begitu pun pada orang dewasa. Permasalahannya kanker pada anak itu sangat sulit dideteksi dibanding pada dewasa," ujar Susi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, memang sudah terdapat beberapa kanker yang diketahui penyebabnya, seperti kanker leher rahim, yaitu infeksi human papillomavirus. Namun, sebagian besar dari kasus kanker sulit untuk dideteksi penyebabnya.
Meski begitu, ia memaparkan beberapa kemungkinan penyebab kanker. Salah satumya adalah gaya serta pola hidup, merokok, genetik, hingga infeksi.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk mengenali kanker beserta gejalanya. Ia mencontohkan, salah satu gejala kanker mata, yaitu munculnya bercak pada mata ataupun mata juling pada anak.
Contoh lainnya adalah kejang sebagai gejala kanker otak. Bahkan, berat badan yang turun ataupun demam berkepanjangan pun dapat menjadi gejala yang patut untuk dipertimbangkan.
Menurutnya, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kanker. Salah satunya adalah menerapkan pola hidup sehat, pemberian ASI eksklusif pada anak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, menghindari rokok, hingga menghindarkan anak dari gawai. (Assyifa)
ADVERTISEMENT