Konten Media Partner

Ki Daus Ingin Promosikan Silat Melalui Film

20 Februari 2018 14:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ki Daus Ingin Promosikan Silat Melalui Film
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dadang Usman atau yang lebih dikenal dengan Ki Daus ingin mempromosikan silat sebagai warisan budaya asli Indonesia melalui film. (Foto: Agus Bebeng/bandungkiwari.com)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Mungkin tidak banyak yang tau jika Ki Daus selama ini menyimpan warisan budaya luar biasa. Aktor yang sering mengundang gelak tawa ini ternyata mahir bermain silat sejak dia masih muda.
Pria kelahiran Bandung 25 Desember 1957 ini mempelajari silat sejak tahun 70an. Saat itu, kata Ki Daus, para pemuda harus menguasai beladiri karena kemampuan untuk bertarung memang diperlukan.
Seiring perkembangan teknologi, metode mempelajari silat pun mengalami perubahan. Namun pria bernama Dadang Usman ini tetap ingin konsisten menjaga kelestarian silat, terutama silat aliran Sera. Salah satu caranya dengan mengajarkan silat di pesantren di daerah Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Harapannya dengan mengajar silat di pesantren dan di daerahnya, Ki Daus berharap bisa mewariskan silat ke generasi muda agar warisan budaya ini tidak punah tergerus arus jaman dan kalah persaingan dengan ilmu beladiri dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kecintaannya terhadap silat mendorong Ki Daus ikut memperjuangkan Pencak Silat agar diakui sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia oleh badan dunia UNESCO di Paris, Perancis beberapa waktu lalu.
Pengajuan silat ke Unesco tentu menjadi pekerjaan rumah untuk para pecinta dan pelestari silat, akan tetapi pengakuan itu hadir menurut Ki Daus harus disertai dengan kegiatan-kegiatan yang memperlihatkan secara jelas, bahwa silat berasal dari Indonesia.
Salah satu caranya, melalui film. Ki Daus berkaca pada Cina yang bisa mempromosikan kung fu melalui film. Menurutnya, film-film bertema Kung Fu dari Cina mampu mengangkat beragam aliran di dalamnya. “Imbas dari film seperti itu akhirnya dunia tahu bagaimana Cina punya warisan budaya Kung Fu dengan kandungan filosofi dan tradisi lokalnya yang kental,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Keinginan Ki Daus mengajak para sineas membuat film bertema silat, merupakan harapan besarnya untuk lebih mengenalkan bela diri itu kepada masyarakat dunia. Terutama pada sisi pemaknaan Silat, yang tidak hanya dilihat dari sisi olahraga dan beladiri semata. Lebih jauh tentunya Ki Daus ingin mengenalkan silat yang punya kedalaman filosofi dan tradisi Indonesia.
Ki Daus juga merasa bangga untuk mengakui keragaman silat yang menjadi kekayaan dari silat itu sendiri. “Jangan mempersoalkan perbedaan, itu mah anugerah” ujar Ki Daus yang telah sekian lama bersilaturahmi dan bertukar ilmu dengan beragam aliran silat lain.
Cara pandang menghormati perbedaan aliran itulah yang dijalani Ki Daus, maka tidak mengherankan jika dirinya acapkali hadir pada beragam acara silat yang diselenggarakan berbagai organisasi atau perguruan. Termasuk pada kegiatan yang kerap diselenggarakan Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI). (Agus Bebeng).
ADVERTISEMENT