news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KPU Jajaki Kerja Sama dengan ITB, Terapkan Rekapitulasi Elektronik

Konten Media Partner
11 Oktober 2019 22:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor ITB Kadarsah Suryadi (berbatik) bersama Ketua KPU Arief Budiman (Foto: Ananda Gabriel).
zoom-in-whitePerbesar
Rektor ITB Kadarsah Suryadi (berbatik) bersama Ketua KPU Arief Budiman (Foto: Ananda Gabriel).
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menerapkan sistem rekapitulasi elekteronik (e-rekap) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun depan. Penjajakan ini ditandai dengan kehadiran komisioner KPU di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (11/10).
ADVERTISEMENT
Kepada Rektor ITB Kadarsah Suryadi dan jajarannya, Ketua KPU Arief Budiman memaparkan rencana kerjasama ini. Menurut Arief, pada penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, seluruh data yang masuk ke KPU bisa dipublikasikan dan dapat diakses masyarakat sebanyak 99,5% dari seluruh jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Legislatif (Pileg) mencapai 98,3% dari seluruh total TPS. "Ini sudah sangat legitimated, masyarakat bisa mengecek hasil pemilu dari tiap TPS sampai rekap tingkat nasional," kata Arief.
“Jadi, proposal kami kepada ITB yaitu penggunaan elektronik rekapitulasi yang nanti dalam regulasinya akan kami usulkan kepada pemerintah dan DPR untuk bisa disetujui e-rekap menjadi hasil resmi yang ditetapkan oleh penyelenggara KPU," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sejak diselenggarakannya pemilu mulai dari 2004 hingga 2019, rekapitulasi berbasis elektronik hanya disajikan hanya sebagai bahan informasi. Sementara penetapan hasil pemilu secara resmi ditetapkan rekap secara manual. "Kami ingin ke depan hasil rekap secara elektronik bisa jadi dasar penetapan hasil pemilu yang resmi," ujar Arief.
Arief mengklaim, pencapaian KPU dalam sistem informasi penghitungan suara (Situng) tersebut banyak diapresiasi. Bahkan ia mengklaim beberapa negara mau belajar dari pemilu di Indonesia.
"Saya diundang dalam beberapa pertemuan internasional untuk menyampaikan kisah tentang keberhasilan pelaksanaan pemilu serentak di Indonesia dan bahkan beberapa organisasi internasional serta beberapa KPU dari berbagai negara akan datang ke Indonesia untuk belajar tentang bagaimana Indonesia menyelenggarakan Pemilu 2019," ujarnya.
ADVERTISEMENT
KPU, kata Arief, sudah sering bekerja sama dengan ITB dalam hal penggunaan teknologi terhitung sejak 2004 hingga 2019 lalu. Pada kerjasama terbaru, ahli-ahli dari ITB telah banyak menyumbangkan gagasan dan tenaga untuk membantu proses situng.
"Atas catatan itu, kami memberikan apresiasi kepada ITB dan mengajukan proposal kerja sama agar ITB tetap bersedia terlibat dalam proses penyelenggaraan pemilu kepala daerah 2020," kata Arief.
Arief menyebutkan, Pilkada 2020 adalah target jangka pendek dalam kerja sama ini. Untuk target panjang, dia mengatakan, KPU merancang untuk Pemilu 2024. "Pak rektor bersama seluruh timnya sudah merestui mengabulkan permohonan kami dan akan kami tindaklanjuti bersama sekretaris jenderal," katanya.
Arief menambahkan, pembahasan regulasi dalam peraturan KPU mengenai sistem rekapitulasi suara elektronik untuk Pilkada serentak 2020 ditargetkan rampung tahun ini.
ADVERTISEMENT
Rektor ITB Kadarsah Suryadi menyatakan menyambut baik keinginan KPU. Kadarsah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan KPU dalam kerja samanya dengan ITB yang turut membantu proses berjalannya pilpres dan pileg. "Ini merupakan kesempatan belajar yang tidak hanya lingkup kampus tapi juga negara dan ini hanya untuk NKRI tercinta," katanya.
Untuk itu, kata Kadarsah, ITB siap menjawab kepercayaan KPU dalam kerja sama ini. (Ananda Gabriel)