Konten Media Partner

Menstural Cup, Solusi Mengurangi Sampah Pembalut Kaum Hawa

7 Agustus 2018 12:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menstural Cup, Solusi Mengurangi Sampah Pembalut Kaum Hawa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menstural cup menjadi solusi untuk menggantikan pembalut. (Mega Dwi Anggraeni)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Pernah tidak terpikir ke mana perginya sampah pembalut sekali pakai? Itulah yang mengawali Reita Ariyanti beralih menggunakan menstural cup.
Menstrual cup merupakan wadah untuk menampung darah menstruasi. Bentuknya seperti cawan, berbahan silicon, dengan berbagai ukuran. Di Indonesia, menstrual cup masih terbilang jarang digunakan, karena pemakaiaannya. Sebagian orang masih menganggapnya tabu, lantaran cup harus dimasukkan ke dalam vagina.
Sebelum menggunakan menstrual cup, perempuan yang tinggal di Bandung dan akrab dipanggil Rere ini kerap memasukkan pembalut sekali pakai dalam daftar belanja bulanan. Biasanya dia membeli pembalut tanpa gel dengan berbagai ukuran. Mulai dari ukuran besar sampai yang terkecil.
“Kebayang ngga banyaknya tambahan sampah setiap bulan kalau haidnya teratur?” katanya kepada Bandung Kiwari.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi rasa bersalahnya karena selalu menyumbang sampah plastik dari pembalut sekali pakai, Rere kemudian beralih menggunakan pembalut kain yang bisa dicuci dan digunakan lagi. Dia menemukannya secara kebetulan ketika membeli popok kain untuk anaknya. Tapi menurutnya, pembalut yang bisa dicuci dan dipakai lagi pun tak juga mengobati rasa gundahnya. Kali ini dia mempertanyakan berapa banyak air yang digunakan untuk mencuci.
Ibu satu anak ini pun akhirnya bercerita ke teman lamanya. Kebetulan, sang sahabat yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Belanda itu sudah cukup lama mengubah pola hidupnya. Dia tak lagi memproduksi sampah plastik, mengganti transportasinya dengan sepeda, dan sedang tertarik dengan menstrual cup. Dari hasil berbagi cerita itulah, akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba menggunakan menstrual cup.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebelum kembali ke Indonesia, dia beli menstrual cup dulu untuk kami,” ucap Rere.
Menstural Cup, Solusi Mengurangi Sampah Pembalut Kaum Hawa  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Menstrual cup menjadi solusi untuk menggantikan pembalut. (Mega Dwi Anggraeni)
Sebagai pengguna pemula, Rere sempat merasa aneh. Dia juga merasa harus serba higienis. Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, memasang dan melepaskan menstrual cup menjadi lebih mudah. Menurutnya, yang pasti tangan harus dicuci sebelum dan setelah menggunakan menstrual cup.
Menstrual cup juga membuat Rere merasa nyaman selama datang bulan. Dia bisa beraktivitas dan berolahraga tanpa perlu khawatir kulit iritasi atau darah tembus ke bajunya. Selain itu perempuan kelahiran 38 tahun lalu ini pun bisa meminimalisir pengeluaran bulanan.
Karena terbuat dari silicon, menstrual cup bisa dicuci tanpa harus membuang banyak air, dan kembali digunakan. Jangka waktu penggunaannya juga lebih panjang ketimbang pembalut sekali pakai, sekitar 12 jam. Tergantung volume darah yang keluar. Jika dirawat dengan baik, cup bisa tetap digunakan selama 10 tahun. Artinya, selama 10 tahun sejak menggunakan cup, Rere tak perlu lagi membeli pembalut sekali pakai.
ADVERTISEMENT
Menggunakan pembalut sekali pakai, pembalut kain, atau menstrual cup memang menjadi pilihan. Tapi jika ingin beralih menggunakan menstrual cup, Rere menyarankan untuk memilih menstrual cup dengan merek terpercaya. Perbanyak referensi sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakannya.
“Untuk yang belum menikah sebaiknya matangkan niat dan memang punya alasan. Paling sederhananya adalah ingin mengurangi sampah dan menghindari iritasi kulit. Jangan sampai menggunakan cup karena disuruh atau dipaksa,” tutupnya. (Mega Dwi Anggraeni)