Konten Media Partner

Proyek Kereta Listrik Bandung Raya Perlu Kesamaan Visi dan Perencanaan

6 Juni 2018 18:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek Kereta Listrik Bandung Raya Perlu Kesamaan Visi dan Perencanaan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kereta listrik. (pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari – Proyek transportasi massal berbasis rel atau light rapid transit (LRT) mencakup kawasan Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang.
ADVERTISEMENT
Sehingga, diperlukan visi dan perencanaan yang sama dalam proses pembangunannya. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Pemkot Cimahi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Pemkab Bandung Barat dan Pemkab Sumedang tentang rencana pembangunan kereta listrik di kawasan metropolitan Bandung Raya tersebut.
Melalui siaran pers yang diterima Bandungkiwari.com, penandatanganan perjanjian dilakukan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan lima kepala daerah terkait, di Aula Timur Gedung Sate Bandung, awal pekan lalu.
Kesepakatan tersebut didasari karena pembangunan jalur LRT melintasi lima daerah di Bandung Raya. Untuk itu Pemprov Jabar harus menjadi koordinator dalam perencanaan pembangunan LRT itu.
"Mengapa kita bangun kerjasama ini supaya nanti ketika ada pembicaraan dengan pusat yang jadi juru bicara diantara seluruh Kota Kabupaten adalah Provinsi karena sudah menyangkut pembangunan antar Kota Kabupaten sehingga provinsi perlu untuk menyamakan visi, niat dan menyamakan perencanaan yang kita lakukan lewat perjanjian kerjasama ini," jelas Gubernur.
ADVERTISEMENT
Sehingga proyek LRT bukan hanya rencana Pemkot Bandung tapi seluruh pemerintah daerah di Bandung Raya.
"Nanti proyek LRT bukan lagi rencana Kota Bandung tapi rencana Bandung Raya karena tidak mungkin Kota Bandung saja," katanya.
Apalagi, lanjut dia, pembangunan LRT akan terintegrasi dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dimana titik akhirnya berada di Tegal Luar Kabupaten Bandung. "Dengan demikian disebutnya LRT Bandung Raya," ujarnya.
Mengenai waktu pembangunan LRT Bandung Raya, Heryawan menuturkan saat ini masih dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Selain menyangkut pembiayaan dari pusat, juga menunggu keputusan dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun penetapan jalur LRT sudah ditentukan di 8 titik.
"Jalurnya sudah ada tinggal keseluruhannya diintegrasikan. Mulai pembangunannya belum ditentukan karena harus dikoordinasikan dulu dengan pusat, ini terkait biaya dari pusat dan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung," tutur Gubernur. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT