Sejarah Persib di Siliwangi, Lawan PSV Eindhoven, Juara Perserikatan

Konten Media Partner
17 Maret 2019 18:00 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Siliwangi tampak dari luar. Stadion ini menjadi salah satu titik yang dikunjungi Komunitas Aleut lewat acara bertajuk Pernik Sepak Bola di Bandung, Minggu (17/3). (Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Siliwangi tampak dari luar. Stadion ini menjadi salah satu titik yang dikunjungi Komunitas Aleut lewat acara bertajuk Pernik Sepak Bola di Bandung, Minggu (17/3). (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Sejarah kejayaan klub sepak bola kebanggaan rakyat Jawa Barat, Persib Bandung, tak lepas dari Stadion Siliwangi. Selain pernah menjadi kandang Maung Bandung, stadion ini juga sempat mencuri perhatian publik pecinta bola tanah air, bahkan dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk menyelami sejarah stadion yang berdiri di Jalan Lombok, Bandung, itu maka Komunitas Aleut menggelar acara bertajuk Pernik Sepak Bola di Bandung, Minggu (17/3).
Salah seorang anggota komunitas pegiat sejarah tersebut, Anggi Aldila mengatakan, bukan tanpa sebab Stadion Siliwangi dipilih sebagai salah satu lokasi menyusuri sejarah sepak bola di Bandung.
Menurutnya, stadion yang berada di area kompleks militer tersebut menyimpan segudang kenangan di kalangan penggemar Persib Bandung. Salah satu memori yang sulit dilupakan adalah ketika klub raksasa Belanda, PSV Eindhoven mengunjungi Bandung 11 Juni 1987.
Kala itu, PSV Eindhoven merupakan tim yang paling kuat di Belanda maupun Eropa. Red White Army, jukukan PSV Eindhoven, mereka mengadakan pertandingan persahabatan melawan Persib di Stadion Siliwangi.
Stadion Siliwangi tampak dari luar. Stadion ini menjadi salah satu titik yang dikunjungi Komunitas Aleut lewat acara bertajuk Pernik Sepak Bola di Bandung, Minggu (17/3). (Ananda Gabriel)
Menurut Anggi, bintang PSV Eindhoven yang lagi gemilang, Ruud Gulliit, pernah merasakan bermain di atas ruput Stadion Siliwangi. (Paragraf ini sebagai ralat dari paragraf sebelumnya yang menyatakan Ruud Gulliit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard pernah bermain di Siliwangi. Yang benar adalah Ruud Gulliit saja)
ADVERTISEMENT
"Saat itu banyak sekali yang menonton ke stadion ini," kata Anggi. Kurang lebih 25 ribu penonton menyaksikan laga fenomenal yang terjadi pada tahun 1987 itu.
Sejarah lain yang dibukukan Persib di Stadion Siliwangi ialah menjuarai kompetisi utama tana air yang masih bertajuk perserikatan sebelum berubah format menjadi liga seperti sekarang.
Selama perhelatan perserikatan, tersaji laga-laga luar biasa yang diceritakan dari generasi ke generasi.
Walau demikian, Persib bukan pemilik Stadion Siliwangi. Pengelola stadion ini adalah Kodam III/Siliwangi yang diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota TNI.
Di zaman kolonial, lokasi Stadion Siliwangi awalnya bernama lapangan Sparta, nama yang diambil dari sebuah tim sepak bola militer Hindia Belanda di Bandung sekitar 1916. Sparta merupakan tim pindahan dari Batavia dan menggunakan lahan kosong di Jalan Lombok sebagai tempat berlatih dan bermain.
ADVERTISEMENT
Serdadu Belanda juga menggunakan lapangan tersebut untuk latihan baris berbaris karena letaknya yang berada di lingkungan militer.
Kedatangan militer dan tim sepak bola Belanda ke Bandung diduga terkait rencana pemindahan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung saat itu.
Sedangkan awal pembangunan stadion, cerita Anggi, dimulai ketika Bandung akan mencalonkan diri menjadi tuan rumah Asian Games III pada tahun 1958.
"Waktu itu Bandung tidak punya stadion. Tapi ingin menjadi tuan rumah Asian Games," kata Anggi.
Sementara dana yang dikumpulkan untuk membangun stadion tidak cukup. Dalam perkembangannya, tentara menyiapkan dana sebesar Rp6 juta. Singkat cerita, 1 Januari 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang.
Untuk meresmikan stadion anyar ini, digelarlah turnamen yang diikuti Persib Bandung, PSIM Mataram dan Persija Jakarta. “Juaranya Persib," tutur Anggi. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT