Tugas Diskar Bandung: dari Evakuasi Sarang Tawon Hingga Melepas Cincin

Konten Media Partner
7 Januari 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Operasi Pemadam dan Penyelamat Diskar PB Kota Bandung Kurnia Saputra (Foto: Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Operasi Pemadam dan Penyelamat Diskar PB Kota Bandung Kurnia Saputra (Foto: Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Tidak mudah jadi petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung. Tugas mereka tidak hanya memadamkan api yang melahap bangunan. Lebih dari itu, mereka harus selalu siap menunaikan tugas menyelamatkan manusia dan binatang.
ADVERTISEMENT
Paling tidak, begitulah Diskar PB Kota Bandung mencatat tugas-tugas yang telah mereka tuntaskan sepanjang tahun 2019 lalu. Mulai dari mengevakuasi sarang tawon hingga membantu warga yang tidak bisa melepaskan cincin dari jari mereka.
Kepala Bidang Operasi Pemadam dan Penyelamat Diskar PB Kota Bandung Kurnia Saputra mengatakan, penanganan sarang tawon menempati urutan teratas dari jumlah penyelamatan dan evakuasi kategori animal rescue. Sedikitnya mereka telah mengevakuasi 193 sarang tawon sepanjang 2019. Evakuasi sarang tawon banyak terdapat di rumah warga.
"Penanganan sarang tawon sebanyak 193 kejadian. Kita prioritaskan sarang yang membahayakan masyarakat seperti di sekolah, pasar hingga rumah pribadi," katanya saat ditemui Selasa (7/1).
Kurnia menjelaskan, hampir seluruh penanganan sarang tawon berada di bagian yang sulit dijangkau manusia. Adapun jenis tawon yaitu tawon vespa atau vespa affinis. "Dari semua kasus yang ditangani, ada sarang tawon berdiameter mencapai satu meter," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, petugas selalu dilengkapi alat pelindung diri dan alat yang sudah terstandarisasi. Namun beberapa kasus penanganan, ada petugas yang terkena sengatan.
"Ada petugas kita yang tersengat ketika menangani sarang di sekolah. Bahkan petugas kita sampai pingsan setelah tersengat. Karena begitu mau dieksekusi bolong dalam sarangnya ada banyak sehingga tawonnya mudah berkeliaran," katanya.
Penanganan hewan terbanyak kedua terjadi pada kucing yakni sebanyak 50 kali. Sedangkan penanganan ular sebanyak 48 kali. Keseluruhan penyelamatan dan evakuasi hewan sepanjang 2019 berjumlah 378 kali.
Sementara, dalam kategori human rescue, Kurnia mengatakan pihaknya menangani 14 kali kejadian cincin yang sulit terlepas dari jari. Laporan soal cincin sulit dilepas ini memang semakin bertambah tahun lalu.
"Mungkin karena sejak dua tahun lalu, ada orang datang ke sini setelah disuruh pihak rumah sakit untuk melepas cincin yang sulit dilepas. Setelah itu jadi banyak yang ke sini," katanya.
ADVERTISEMENT
Warga Bandung yang melapor kesulitan melepas cincin pun cukup beragam, dari kalangan wanita dan pria dengan jenjang usia mulai dari 10-60 tahun. "Kemarin bahkan ada seorang bapak yang sudah tua yang kita datangi rumahnya mengingat kondisinya tidak memungkinkan. Tapi kebanyakan untuk kasus ini ditangani di mako diskar," katanya.
Selain menangani sulit lepas cincin, Diskar PB juga telah 13 kali menangani orang masuk ke dalam sumur dan 1 kali anak yang terkunci di dalam bangunan.
Dalam kategori lain-lain, sedikitnya ada 11 kali kejadian mulai dari penanganan kabel melintang, kanopi roboh, gerbang terkunci, hingga drone tersangkut. (Ananda Gabriel)