Dampak Perang Rusia-Ukraina Terhadap Perdagangan Internasional

ALDI FIRMANSYAH
Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Landak
Konten dari Pengguna
13 Mei 2022 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ALDI FIRMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perang ( Sumber Gambar : pixabay.com )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perang ( Sumber Gambar : pixabay.com )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang merupakan salah satu peristiwa yang menyebabkan banyak kerugian salah satunya kerugian di bidang ekonomi. Mengingat saat ini hampir seluruh negara di dunia menganut sistem perekonomian terbuka yang berkaitan erat dengan perdangangan internasional dan aliran modal asing, maka terjadinya perang pastinya akan mengganggu stabilitas ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Begitujuga dengan perang yang terjadi saat ini antara Rusia dan Ukraina. Perang yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan sejak Vladimir Putin memulai operasi militer pada 24 Februari 2022 telah menyebabkan berbagai kerugian termasuk pada bidang ekonomi global. Terjadinya perang Rusia-Ukraina menyebabkan banyak negara sekutu dan negara uni eropa menjatuhkan berbagai sanksi pada Rusia salah satunya adalah sanksi ekonomi. Sanksi ekonomi yang diterima Rusia menyebabkan situasi ekonomi Rusia memburuk sehingga pemerintahnya melakukan berbagai cara untuk menjaga stabilitas ekonominya.
Salah satu cara yang dilakukan Rusia dalam merespon sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada mereka adalah lewat perdagangan internasional. Mengingat Rusia merupakan salah satu produsen beberapa komoditas dunia yang perannya sangat penting bagi kehidupan dunia, maka perdagangan internasional menjadi salah satu kunci Rusia dalam meredam sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada mereka.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa Rusia merupakan produsen minyak bumi terbesar di dunia sebagaimana menurut BP Global Company dimana pada tahun 2020 Rusia menempati urutan kedua produsen minyak bumi terbesar setelah Amerika Serikat. Kemudian, selain sebagai produsen minyak bumi Rusia sekaligus Ukraina merupakan negara yang menjadi produsen gandum terbesar di dunia. Sehingga dengan adanya perang maka akan sangat mengganggu stabilitas perdagangan internasional.
Dampak yang akan terjadi pada stabilitas perdagangan internasional akibat perang ini adalah kurangnya pasokan dari sisi energi dan pangan dari Rusia sebagai produsen minyak bumi dan gandum terbesar, serta kurangnya pasokan pangan dari ukranina sebagai salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Akibat kekurangan supply atau pasokan dari dua komoditas penting bagi kehidupan ini maka harga komoditas perdagangan dunia akan sangat terganggu terutama pada komoditas energi dan pangan.
ADVERTISEMENT
Hal ini terbukti dengan naiknya indeks harga komoditas serelia pada Maret 2022 naik sebesar 17,1% dari bulan sebelumnya. Menurut FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) lonjakan harga gandum dan biji-bijian dunia (bagian dari komoditas serelia) sebagian besar didorong akibat gangguan ekspor dari Ukraina terkait konfliknya dengan Rusia. Kemudian dampak perang Rusia-Ukraina juga terbukti telah mengganggu stabilitas harga minyak dunia, dimana berdasarkan Bloomberg, pada Rabu (2/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 ditutup naik 2,4 persen 3,06 persen menjadi di level 107,47 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak menurut West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,7 persen menajdi 106,23 dollar AS per barrel.
(Aldi Firmansyah, Mahasiswa D-IV Statistika Ekonomi, Politeknik Statistika STIS)
ADVERTISEMENT