Baru Ditanam 10 Hari oleh Jokowi, Pohon Mersawa Meranggas

Konten Media Partner
18 Februari 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi daun Pohon Mersawa berguguran setelah sepuluh hari ditanaman Presiden Jokowi saat Hari Pers Nasional 8 Februari 2020. Dishut Kalsel
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi daun Pohon Mersawa berguguran setelah sepuluh hari ditanaman Presiden Jokowi saat Hari Pers Nasional 8 Februari 2020. Dishut Kalsel
ADVERTISEMENT
Pohon Mersawa (Anisoptera Sp.) di bundaran Hutan Pers Taman Spesies Endemik Indonesia, kawasan Perkantoran Setda Provinsi Kalsel di Banjarbaru, terlihat meranggas. Ini ditandai daunnya yang mengering dan mulai berguguran.
ADVERTISEMENT
Peneliti Litbang Kementerian LHK Banjarbaru, Rusmana, mengatakan kejadian ini hal yang biasa ketika tanaman baru dipindahkan. “Apalagi, pohon yang dipindahkan relatif besar seperti ini, ya perlu waktu untuk beradaptasi,” ujar Rusmana melalui pernyataan tertulis ke banjarhits.id, Senin (17/2).
Tindakan pemeliharaan, harus terus dilakukan untuk kelangsungan hidup pohon. Sebagaimana dijelaskan Rusmana, bila tiada hujan pohon harus disiram 2 kali sehari (pagi dan sore). Termasuk balutan pada batangnya.
“Pohon disemprot pupuk daun yang mengandung ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) perangsang tunas dan akar, seperti pupuk daun Hantu Jimmy,” tuturnya.
Penyemprotan pupuk terhadap batang dan daun, cabang, dan ranting pohon. “Dilakukan sekali setiap minggunya, pada sore hari setelah jam 4 sore, atau pagi hari sebelum jam 9 pagi,” jelasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengendalikan hama atau insektan diberikan puradan pada lantai tanah sekitar tanaman 2 minggu sekali dengan dosis 5 gram/m2.
Ia mengungkapkan kondisi tanaman masih hidup. “Saya cek batang pohon masih segar dan hijau. Walaupun daun rontok, ini lebih karena transpirasi yang besar dibanding dengan daya hisap akar terhadap air dan nutrisi tanah. Artinya fungsi akar masih belum optimal, karena masih adaptasi,” tandasnya.
Terakhir, ia menyarankan sekeliling pohon dipasang sarlon nett, dibantu tiang yang menancap ke dalam tanah minimal 1 meter dan dicor. “Sarlon dengan intensitas 70 persen, bertujuan mengurangi sengatan matahari dan tiupan kencang. Selain itu berfungsi untuk menekan transpirasi pohon,” ujarnya.
Pohon Mersawa yang masih famili Dipterokarpa ini, dikenal dengan sebutan Pohon Jokowi, karena ditanam secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo saat puncak acara Hari Pers Nasional (HPN 2020) pada 8 Februari lalu. Dengan peneliharaan yang masif, tentunya diharapkan pohon akan terus berkembang menjadi kebanggaan warga banua. (*)
ADVERTISEMENT