Konten Media Partner

Burhan si Kreator Kocak Lirik Lagu Asal Banjarmasin

29 Maret 2019 9:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burhan, pengamen yang memadukan genre musik lewat lirik lagu secara spontan. Foto: Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Burhan, pengamen yang memadukan genre musik lewat lirik lagu secara spontan. Foto: Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Pria sepuh itu masih mahir memainkan gitar. Di usia ke-49 tahun, Burhan rutin keliling menyusuri lorong pasar dan pertokoan di Kota Banjarmasin. Tujuannya mengamen untuk mengais rezeki, salah satunya di Pasar Cempaka, Kecamatan Banjarmasin Tengah.
ADVERTISEMENT
Burhan berfokus pada kreativitas aransemen lirik yang mengutip nada dari lagu berbagai genre di Indonesia. Lewat aransemen tanpa pakem, ia memadukan lirik karya sendiri yang dinyanyikannya secara spontan tanpa menghafal liriknya terlebih dahulu.
Menurut Burhan, hasil lirik yang ia tuangkan dalam setiap tampil mengamen diperoleh dari hal apapun yang dilihat, mulai nama tempat, nama makanan hingga nama-nama tokoh yang ia ketahui.
"Saya spontan saja menyanyi dengan mengadopsi nada atau musik milik orang lain dipadukan dengan lirik yang saya karang sendiri berdasarkan apa yang saya lihat di sekitar ini," ucap Burhan kepada wartawan banjarhits.id, Zahidi, Kamis (28/3).
Tak jarang, penampilan Burhan mengundang gelak tawa dari para pendengar ketika mengamen. Tepuk tangan sering ia peroleh. Masyarakat pun banyak yang senang terhadapnya.
ADVERTISEMENT
Tiga judul lagu gubahannya, seperti Umat Kualat, Utuh Zinet, dan Petuah Agama. Adapula toko yang sering memanggilnya untuk menyanyi karena hanya ingin mendengar suara Burhan yang merdu nan kocak liriknya.
Salah satu penikmat suara Burhan adalah Amat, karyawan toko kain di kawasan Pasar Cempaka. Amat mengatakan terlanjur senang mendengar lirik-lirik lagu yang dimainkan Burhan. Setiap hari, Amat selalu mengundang Burhan untuk ke tokonya.
Selain mendengar lirik kocak ala Burhan, Amat ingin mengajak Burhan sekedar makan bareng.
"Saya sering mendengarkan lagu yang dinyanyikan Burhan. Sering sama nadanya, namun dibalut dengan lirik yang berbeda menjadikan sebuah karya seni, ini menurut saya," ungkap Amat.
Burhan seorang Bbapak dari tiga orang anak yang masing-masing berumur 7 tahun, 5 tahun, dan 2 tahun. Ia mesti menghidupi sendiri ketiga anaknya karena istrinya lebih dulu menghadap sang Khaliq. Lebih miris lagi, keluarga Burhan tidur di bantaran Pasar Cempaka.
ADVERTISEMENT