Disbudpar Ubah Desain Klotok Wisata Susur Sungai di Banjarmasin

Konten Media Partner
28 Mei 2019 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Klotok wisata yang sering dinaiki pelancong ketika susur sungai di Banjarmasin. Disbudpar sudah memodifikasi dua klotok wisata demi keselamatan pelancong. Foto: dok Zahidi/banjarhits.id
zoom-in-whitePerbesar
Klotok wisata yang sering dinaiki pelancong ketika susur sungai di Banjarmasin. Disbudpar sudah memodifikasi dua klotok wisata demi keselamatan pelancong. Foto: dok Zahidi/banjarhits.id
ADVERTISEMENT
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin mulai mengubah desain kapal klotok wisata susur sungai di Banjarmasin. Dari 80 unit kelotok yang terdaftar dalam angkutan wisata susur sungai, ada dua klotok lebih dulu diubah bentuknya.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Khuzaimi, mengakui keinginan mengubah bentuk atau desain angkutan wisata klotok wisata di Kota Banjarmasin.
Menurut dia, pengubahan bentuk klotok tersebut secara bertahap. Untuk tahap pertama, pihaknya mengubah dua klotok wisata dari sebanyak 80 unit yang beroperasi pada tiga dermaga: Patung Bekantan, Menara Pandang, dan Dermaga Soto Bang Amat.
"Bentuk klotok yang kami desain tidak terlalu mengubah bentuk yang ada, karena desain yang ada merupakan ciri khas dan hasil kebudayaan masyarakat Banjarmasin. Kami mempertimbangkan antara pengembangan pariwisata dan hasil kebudayaan," ucap Khuzaimi kepada wartawan banjarhits.id, Selasa 28 Mei 2019.
Khuzaimi menegaskan bentuk klotok tetap berkubung (beratap), dengan modifikasi separo dari panjang klotok. Sedangkan separo klotok dibagian belakang dibuat tidak beratap, dan disediakan tempat duduk terbuka untuk memudahkan wisatawan leluasa melihat pemandangan ketika susur sungai.
ADVERTISEMENT
Khuzaimi enggan membuka gamblang detail desain yang bisa diterima oleh seluruh motoris klotok ini. Pihaknya masih menggarap modifikasi desain tahap awal ini.
"Bentuk ini bisa diterima oleh masyarakat, serta pemilik kelotok itu sendiri. Kami lihat nanti saja setelah selesai akan kami informasikan lagi, yang jelas gambaran umumnya seperti yang kita jelaskan tadi," ujar Khuzaimi.
Khuzaimi mengklaim desain baru ini sebagai solusi atas kisruh penolakan motoris terhadap desain yang ditawarkan Dinas Perhubungan Banjarmasin. Menurut dia, desain awal Dishub Banjarmasin dinilai mengabaikan sisi historis dan butuh biaya besar.
"Makanya untuk mudahnya kita ambil jalan tengah, separo bagian kelotok dibagian depan ada atapnya separu kelotok lagi yang bagian belakang kita bikin terbuka dengan dilengkapi kursi yang nyaman," pungkasnya.
ADVERTISEMENT