Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Penyuluh KPH Cantung, Kabupaten Kotabaru menggelar pertemuan bersama KTH Haulan Bersinar I dan II di Desa Muara Urie, Rabu (8/1/2020). Pertemuan membahas perkembangan budidaya madu kelulut yang dikelola KTH Haulan Bersinar.
ADVERTISEMENT
Penyuluh Kehutanan KPH Cantung, Cecep, mengatakan pada pertengahan tahun 2019 lalu, kedua KTH sudah menerima bantuan koloni kelulut sebanyak 150 stup.
"Kami menyampaikan beberapa catatan hasil monitoring di lokasi budidaya kelulut. Salah satunya, mengenai letak stup yang kurang tepat. Karena terkena langsung sinar matahari. Sehingga suhu di dalam stup terlalu tinggi. Ini bisa menyebabkan trigona pergi dari sarang,” ungkap Cecep lewat siaran pers Dinas Kehutanan Kalsel, Senin (13/1/2020).
Selain itu, kata dia, ditemukan adanya hama berupa semut, cecak, dan bingkarungan yang membahayakan kelulut. Faktor lainnya, ada gangguan anak-anak yang bermain di sekitar lokasi budidaya.
Menurut Cecep, seringnya buka tutup toping sehingga membuat lebah merasa tak aman dan kurang fokus dalam memproduksi madu. Dari hasil diskusi kelompok, diambil alternatif pemecahan masalah, yaitu membawa stup ke rumah masing-masing anggota.
ADVERTISEMENT
“Agar bisa diawasi dan lebih terpelihara. Kenapa diambil keputusan demikian? Karena sudah ada contoh stup yang dipelihara salah satu anggota KTH di samping rumahnya dan sudah berhasil dipanen,” ujar Cecep.
Kegiatan selanjutnya penyerahan sarana dan prasarana Posluhutdes untuk Desa Muara Urie. Diharapkan kehadiran posluhutdes berfokus pada pengembangan kelembagaan masyarakat untuk mempercepat proses pembelajaran masyarakat, khususnya dalam pembangunan kehutanan. (adv)