Perang Sampah di Lembah Kahung

Tim Dishut Kalsel menyisir sampah di kawasan Lembah Kahung, Minggu (19/1/2020). Dishut Kalsel

Kapal Sultan Adam meluncur pesat. Membelah waduk Riam Kanan, Minggu (19/1) pagi. Tujuannya Desa Wisata Belangian Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.

Kapal itu mengangkut Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hanif Faisol Nurofiq dan Kepala Tahura Sultan Adam, Ainun Jariah. Beberapa pejabat eselon 3 dan 4 di instansi turut serta ke lokasi. Personel tenaga kontrak pengamanan hutan (TKPH) menyertai mereka.

Waktu masih menunjukkan pukul 09.00 Wita saat rombongan sampai di dermaga Desa Belangian. Kurang lebih 1,5 jam perjalanan ditempuh sejak kapal lepas tambat dari pelabuhan Tiwingan Lama, Aranio.

Begitu tiba, rombongan berbaris. Hanif segera memberi arahan dan instruksi kepada 40 orang anggota TKPH, putra dan putri. "Hari ini, kita perang sampah di sepanjang jalan tracking sampai ke air terjun Kahung. Sasaran utama adalah sampah plastik," tegas Hanif Faisol lewat siaran pers ke banjarhits.id, Selasa (21/1/2020).

Ia berkata ada rencana kunjungan dari Eropa ke Desa Wisata Belangian. Sebab itu, dari Belangian, sepanjang jalur tracking, hingga air terjun harus bebas sampah.

Berbekal karung, setiap orang satu buah, personel TKPH bergerak. Mulai ujung jalan yang sudah dipasang paving block hingga jalan menuju air terjun, semua disisir. Bertemu sampah plastik, dipungut dan masuk karung. Di kiri kanan jalan, satu pun tak terlewat.

Anggota TKPH putri, Nova bercerita baru pertama kali dirinya ke Lembah Kahung. Ia pun baru perdana bertugas, masuk ke hutan alam yang lebat.

"Saya bangga, karena di Banua kita masih ada hutan yang masih alami seperti di Kahunh. Ini adalah tugas kita sebagai rimbawan dan rimbawati untuk menjaga kelestariannya," kata Nova bersemangat.

Di air terjun Lembah Kahung, para personel TKPH tak ketinggalan untuk foto bersama, sambil menikmati pemandangan dan kesegaran air. (adv)