Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Peneliti Puslitbanghut Bogor, Dr Maman, baru-baru ini menemukan jamur berharga di pedalaman hutan Sengayam, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Namanya jamur white truffle atau tiger milk mushroom. Dalam bahasa lokal, dikenal dengan nama jamur susu harimau.
ADVERTISEMENT
Maman mengungkapkan, jamur ini dikenal langka. Sebab itu membuat harganya menjadi mahal. Selain saat ini jarang ditemui di alam, juga karena sulitnya membudidayakan menjadi faktor pemicu kelangkaan.
“Tidak banyak yang mengetahui betapa berharganya jamur ini. Di Eropa harganya mencapai jutaan rupiah. Sedangkan di Indonesia, berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogram. Tergantung besar kecilnya ukuran jamur,” kata Maman lewat siaran pers ke banjarhits.id, Jumat (7/2/2020).
Ia menyerahkan sampel jamur ke Kantor Litbang Banjarbaru pada Senin (3/2). Kepala RPH Sampanahan Hulu, Nugraha yang mendampingi Maman menyerahkan sampel, turut menjelaskan. Dikatakan Nugraha, di Eropa, jamur white truffle biasanya menjadi bahan toping sajian di restoran berkelas.
“Jadi boleh dibilang jamur ini salah satu makanan mahal,” tutur Maman.
ADVERTISEMENT
Beda Eropa, lain pula Asia. “Di Asia pada umumnya, jamur ini biasanya digunakan sebagai bahan obat dengan berbagai khasiat,” terang Maman.
Khasiatnya bisa meringankan batuk, radang sendi, kanker dan beberapa penyakit lainnya. Di alam liar, tambah Maman, tempat tumbuh jamur ini di tanah humus dengan ranting atau kayu lapuk. Tertanam di dalam tanah, cahaya matahari minim di hutan makin disenangi sebagai habitatnya.
“Namun hal yang berpengaruh, yaitu hujan disertai petir sebagai pertanda awal tumbuhnya jamur ini. Cara tumbuhnya hampir sama dengan jamur palawan dari Sumatera," tambah Nugraha.
Jamur yang bernama latin Lignosus rhinocerus ini di beberapa daerah dikenal sebagai jamur kemiri. Hal ini karena sering ditemui di kebun kemiri. Bahkan ada pula yang menyebutnya jamur payung hantu, karena di malam hari batangnya terlihat putih ketika tertimpa cahaya. Unik memang. (*)
ADVERTISEMENT