Taman Nasional Meratus Cegah Pertambangan MCM

Konten Media Partner
30 Oktober 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Nasional Meratus Cegah Pertambangan MCM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, Banjarmasin – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bertekad merealisasikan status taman nasional di Pegunungan Meratus. Taman Nasional Meratus menutup kemungkinan aktivitas pertambangan dan perkebunan sawit di bentang alam tersebut.
ADVERTISEMENT
Staf Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, I Gede Suardika, mengatakan usulan Taman Nasional Meratus sudah berjalan satu tahun lewat kajian kelayakan bentang Pegunungan Meratus.
"Kenapa kami usulkan pegunungan meratus ini? Karena Kalimantan Selatan belum punya taman nasional satupun. Semoga usulan ini disetujui oleh pusat sehingga akan menjadi objek wisata wajah baru Kalimantan Selatan,” kata I Gede Suardika kepada banjarhits. ID, Selasa (30/10).
I Gede Suardika berkata hasil atas usulan ini akan terbit pada 2019. Sebab saat ini masih tahap uji kelayakan Pegunungan Meratus sebagai taman nasional.
Ia berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyetujui usulan ini. “Dengan Pegunungan Meratus dijadikan taman nasional, secara tidak langsung tidak boleh ada aktivitas pertambangan di daerah tersebut,” ucap Gede.
ADVERTISEMENT
Gede menuturkan Taman Nasional Meratus bertujuan memelihara lingkungan dari kerusakan. Aksi penolakan tambang di Pegunungan Meratus makin meluas setelah PTUN Jakarta mengandaskan gugatan Walhi terhadap Menteri ESDM. Walhi dan masyarakat Kalimantan Selatan tegas menolak pertambangan batu bara PT Mantimin Coal Mining.
Kordinator Forum Komunitas Hijau Kota Banjarmasin, Hasan Zainuddin, sepakat atas Taman Nasional Meratus demi terciptanya situasi kondisi lingkungan hidup yang dinamis.
"Sebab kalau tidak, yang menjaga lingkungan kita siapa lagi. Lingkungan yang rusak maka perlahan akan ditinggalkan masyarakatnya sampai Kalimantan Selatan ini ketika terus ditambang hutannya bisa saja akan habis dari peradaban dunia,” ucap Hasan. (Zahidi)