Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bulan September, Aktivitas di Pelabuhan Gorontalo Nihil
1 November 2019 16:02 WIB
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, merilis kegiatan ekspor dari pelabuhan Gorontalo pada bulan September 2019 adalah nihil.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dijelaskan Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati, pada rilis data inflansi ekspor-impor, hotel, pariwisata dan nilai tukar petani (NTP), serta pertumbuhan industri, Jumat (01/11).
"Tidak terdapat kegiatan ekspor di Pelabuhan Gorontalo pada bulan September 2019. Jika dibandingakan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama, terjadi penurunan secara kumulatif," jelas Herum Fajarwati.
Nilai ekspor di Gorontalo mengalami penurunan sebesar 90,09 persen, atau turun dari US$ 32.437.068 menjadi US$ 3.214.963.
"Kalau dihitung dalam bulan kalender sejak Januari hingga September, aktivitas ekspor di Pelabuhan Gorontalo itu tetap ada. Tapi, pada Januari dan bulan Juli, aktivitas ekspor dari Gorontalo hanya melalui pelabuhan di luar Gorontalo," jelasnya.
Menurutnya, aktivitas ekspor hanya ada beberapa komoditi pangan, salah satunya gula dan kembang gula. Sementara untuk pangan lainnya seperti jagung dan rempah-rempa belum terjadi aktivitas ekspor.
ADVERTISEMENT
"Jagung di dalam negeri harganya terbilang tinggi. Kalau di sistim bisnis, harga di daerah masih tinggi," katanya.
Tambah Herum, berbeda dengan nilai impor melalui Pelabuhan Gorontalo, di bulan September 2019 ada total sebesar US$ 12.122.569 yang berasal dari Tiongkok (US$ 11.450.569) dan Republik Korea (US$ 672.000). Sementara pada bulan Agustus 2019 terdapat impor yang melalui pelabuhan di Gorontalo sebesar US$ 448.000 yang berasal dari Negara Repblik Korea.
Jenis impor terdiri dari kelompok bahan bakar mineral, minyak bumi dan hasil penyulingan, kelompok bahan kimia organik, serta kelompok mesin dan peralatan mekanik.
"Maka dengan begitu di Gorontalo ada penambahan modal, karena banyak barang yang masuk. Di bulan September nilai impor mengalami kenaikan yang cukup signifikan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
-----