news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Meracik Sendiri Disinfektan di Rumah

Konten Media Partner
6 April 2020 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjaga kebersihan adalah cara paling efektif dan sederhana untuk mencegah penularan COVID-19. Senin, (6/4). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Menjaga kebersihan adalah cara paling efektif dan sederhana untuk mencegah penularan COVID-19. Senin, (6/4). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID,GORONTALO - Menjaga kebersihan adalah cara paling efektif dan sederhana untuk mencegah penularan COVID-19. Himbauan dan anjuran untuk sering cuci tangan, mengurangi menyentuh wajah dan etika bersin serta batuk, harus dituruti dengan disiplin. Namun, melihat kebiasaan dan perilaku masyarakat yang masih menganggap remeh penyebaran virus ini, yang dengan abai terhadap peringatan dan ketentuan sosial atau physical distancing yang diberikan pemerintah, maka disinfeksi menjadi salah satu cara yang efektif.
ADVERTISEMENT
COVID-19 menyebar dari droplet atau percikan dari saluran pernapasan saat batuk atau bersin. Droplet ini dapat menempel serta resisten di permukaan logam, karet, kaca dan kain. Oleh karena itu, terinfeksi bisa dilakukan dari lingkungan rumah sendiri.
COVID-19 menyebar dari droplet atau percikan dari saluran pernapasan saat batuk atau bersin. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Organisasi kesehatan dunia atau WHO menganjurkan, standar bahan kimia yang dipakai untuk disinfektan adalah cairan yang mengandung 0,5 persen hydrogen peroxide, 0,1 persen sodium atau natrium hypochlorite, 0,05 hingga 0,2 persen benzalkonium chloride, dan 0,02 persen chlorhexidine diglunote.
Secara kebetulan, kandungan yang dianjurkan WHO tersebut sebagian besar ada pada cairan yang digunakan untuk membersihkan rumah, maupun mencuci pakaian. Misalnya yang paling banyak digunakan saat ini adalah bayclin, wipol, SOS dan lain sebagainya. Sehingga banyak masyarakat yang kemudian membuat sendiri cairan disinfektan di rumah, istilahnya Do It Your self (DIY). Namun, ada hal-hal yang harus diketahui sebelum meracik cairan disinfeksi di rumah.
Droplet ini dapat menempel serta resisten di permukaan logam, karet, kaca dan kain. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Tiar Rosalina, Anggota Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPHAMI) menjelaskan, penggunaan bahan-bahan ini keamanannya relatif. Aman jika dilakukan dengan bijak, dan menjadi tidak aman jika dilakukan secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
“Karena disinfektan dari produk kebersihan itu sebenarnya dibuat bukan untuk disinfeksi, tapi hanya karena mengandung bahan aktif yang terbukti efektif menurut anjuran WHO, sehingga ada perlakuan khusus dan batasan-batasan bagi mereka yang menggunakan disinfektan DIY ini. Dianjurkan untuk penyemprotaanya di rumah dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari,” katanya.
Penggunaan bahan-bahan ini keamanannya relatif. Aman jika dilakukan dengan bijak, dan menjadi tidak aman jika dilakukan secara berlebihan. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Menurut Tiar, untuk pencampurannya, masyarakat harus memperhitungkan beberapa kondisi. Misalnya campuran yang sesuai dengan batasan efektif yang dianjurkan, dan penerapan yang benar. Karena menurutnya, disinfektan yang diracik sendiri di rumah ini mempunyai sifat lain yang dibawa dari campuran kimia lainnya. Sehingga reaksinya bisa berbeda-beda, tergantung pengaplikasiannya.
Seperti penggunaan Bayclin, misalnya. Menurut Tiar, Bayclin mengandung natrium hypoclorite yang bersifat sangat korosif jika diaplikasikan ke permukaan logam. Sedangkan kalau melihat anjuran WHO, hanya dibutuhkan 0,1 persen dari natrium ini, sehingga harus dihitung dengan benar, setidaknya campurannya mendekati dari anjuran WHO.
Untuk mencampurkan disinfektan, masyarakat harus memperhitungkan beberapa kondisi. Misalnya campuran yang sesuai dengan batasan efektif yang dianjurkan. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
"Pengenceran terhadap natrium hipoklorit lima persen (contoh produk bayclin) dilakukan dengan perbandingan 1:100. Penjelasannya, satu bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air. Ini seharusnya takaran yang benar jika pengin memenuhi standar WHO,” urai Tiar.
ADVERTISEMENT
Jadi menurutnya, semakin kental cairan disinfektan, semakin membahayakan untuk diaplikasikan, karena natrium hypoclorite ini mempunyai sifat membuat korosif logam dan bikin iritasi di pernapasan, dan menyebabkan batuk.
“Jika sudah disemprotkan ke permukaan kain, sebaiknya coba dicium. Karena buat sebagian orang, aromanya sangat menyengat dan bisa bikin sesak napas. Ada cara-cara pengaplikasian yang aman, seperti jangan terlalu dekat disemprot ke permukaan kain, dan penggunaan alat yang tepat agar gak kebanyakan semprot,” katanya.
Semakin kental cairan disinfektan, semakin membahayakan untuk diaplikasikan. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Secara teknis, menurut Tiar, penyemprotan larutan disinfektan dilakukan ke atas permukaan barang yang mempunyai potensi sebagai “agen virus”. Umumnya barang yang biasa dipegang orang, seperti gagang pintu, meja kerja, kursi malas, meja dapur, pegangan pagar dan sebagainya. Penyemprotan ini akan mematikan virus yang ada di permukaan barang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Alat yang ideal digunakan untuk penyemprotan adalah alat yang menghasilkan kabut. Karena droplet yang dihasilkan lebih halus dibanding yang dikeluarkan oleh alat sprayer, walau berbentuk misting. (karena) Droplet yang besar cenderung akan membuat rusak barang yang terkena,” ujarnya.
Penyemprotan larutan disinfektan dilakukan ke atas permukaan barang yang mempunyai potensi sebagai “agen virus”. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Tiar menyarankan untuk menggunakan alat spray pada titik yang kecil. Lebih bagus menurutnya jika alatnya bisa menciptakan percikan yang menyerupai embun. Namun jika menggunakan alat spray biasa yang dijual di toko, maka sebaiknya untuk tidak terlalu dekat ke permukaan.
“Kocok dahulu supaya larutan bayclinnya tercampur. Jangan disemprot ke kain atau baju ya, kadang suka bikin flek yang tidak bisa hilang. Jangan ada anak di ruangan saat penyemprotan disinfektannya. Tunggu minimal 15 menit setelah dibersihkan cairannya, baru si anak boleh dekat-dekat area situ,” tutupnya
ADVERTISEMENT
----
Reporter: Wawan Akuba
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!